Pindah Sekolah, Rempong Nggak Sih?

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - December 20, 2024

Salah satu spot di sekolah baru Taka


Saat menulis ini, aku sedang di ruang tunggu bandara Suhat dalam perjalanan ke Manado. Taka sudah terlelap tak peduli orang-orang kilar-kilir. Tidur ya tidur. Apalagi hari ini setengah harian lebih, dia menjalani beragam tes masuk sekolah yang baru. Pastinya lelah jiwa raga.

Yes. Kedatangan kami ke Jakarta bukannya tanpa tujuan atau sekadar iseng. Taka harus mengikuti TES di SD-nya yang baru. Alhamdulillah setelah lebih kurang tiga jam-an tes yang terbagi dalam dua sesi (sesi I 2 jam dan sesi II 1 jam), pihak sekolah  memutuskan kalau Taka diterima. Insyaallah per semester dua nanti, anak kami menjadi bagian dari salah satu SD swasta di Jakarta Selatan. 

Kami ke Jakarta hanya sekilas. Rabu pagi berangkat, Kamis tes, Jumat dini hari balik ke Manado. Alhamdulillah semua ada hasilnya karena Taka diterima. Sehingga, aku balik tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa surat keterangan kalau Taka sudah diterima di sekolah baru. Itulah yang nanti akan menjadi dasar sekolah Taka yang lama (Islamic Centre Manado) dalam membuat surat keluar/surat pindah sekolah/apalah sebutannya.

Sebagai kaum nomaden karena tugas suami yang berpindah-pindah, kami memang harus siap dengan konsekuensi anak pindah sekolah. Then, tidak sedikit yang bertanya, "Ribet nggak sih?" Ehm... jujur... aku tim jalani saja karena kalau terlalu dibayangkan malah ruwet sendiri. Alhasil malah mager. Wkwkkwk. Jadi ribet enggaknya ya tergantung masing-masing.

Yang jelas, beberapa poin yang menjadi catatan berdasarkan pengalamanku mindahin sekolah anak antar-pulau karena tugas suami adalah sebagai berikut:

  1. Hal pertama yang kulakukan setelah paksu terinfo akan dipindah ke mana adalah mencari sekolah anak. Tentu saja pertimbangannya adalah visi misi, lokasi, dan pastinya biaya. Tiap orangtua pastinya berbeda yes. That's why emang enggak bisa dipaksakan. Setiap orang punya pertimbangan. :)
  2. Setelah tahu Taka akan sekolah ke mana, katakanlah sekolah A, maka hal berikutnya yang kulakukan adalah menghubungi sekolah tsb. Tahunya dari mana? Website sekolah yang bisa kita googling sendiri. Alhamdulillah, gercep dan sangat ramah pihak sekolah Taka yang baru ini. Masyaallah.
  3. Setelah berkomunikasi secara intens dengan pihak sekolah baru, akhirnya kami putuskan untuk ke Jakarta guna mengikuti serangkaian tes. Sudah sempat nego agar bisa tes online, tapi tidak bisa. 
  4. Oh iya, jangan lupa untuk memberitahukan pada pihak sekolah lama. Walaupun belum bisa diproses seketika karena masih harus menunggu surat keterangan diterima, tapi setidaknya pihak sekolah lama sudah tahu kalau akan ada anak yang keluar karena pindah kota.
  5. Hasil dari serangkaian proses di atas adalah penerbitan surat keterangan Taka diterima di sekolah baru. Kelak, dokumen tsb yang menjadi dasar sekolah lama dalam membuat surat keluar.
  6. Kelarr
Jadi, sebenarnya lumayan simple juga, yaa. Enggak seruwet yang kubayangkan walaupun bukan berarti sangat mudah saat menjalankan prosesnya. Alhamdulillah-lah ya intinya kuasa Allah banget sehingga semua bisa berjalan dengan lancar. Semoga proses adaptasi Taka di tempat baru pun juga menyenangkan. Aamiin.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)