Pengalaman Pertama Anak Naik Pesawat
Taka pertama kali naik pesawat saat usianya 16 bulan atau September 2018 dengan rute Malang – Jakarta dan sebaliknya. Sebelumnya, aku sempat punya rencana untuk ke Balikpapan saat dia 6 bulan atau maksimal setahun. Belum sempat terlaksana, eh, Mas Ryan udah telanjur dimutasi ke Medan. Akhirnya ya enggak jadi.
Sempat ada wacana aku dan Taka akan segera menyusul ke Medan, tapi desas-desus suami akan dipromutasi begitu santerr. Itu sebabnya, daripada bolak-balik pindah yang notabene butuh biaya, aku dan Taka menunggu sampai benar-benar jelas dulu.
Meski LDM, bersyukur karena kami masih bisa quality time, salah satunya ke luar kota. Enggak 100% quality time juga sih sebenarnya karena suami sibuk dengan tugas-tugasnya, tapi alhamdulillahlah ya seenggaknya bisa bersama-sama meski enggak 24 jam bertatap muka. Pokoknya apa pun disyukuri. Begitulah.
Ngomong-ngomong soal bawa batita naik pesawat untuk pertama kali, gimana rasanya? Sebagai orang tua pasti ada rasa khawatir. Takut kalau di pesawat nanti Taka rewel terus nangis sampai ganggu penumpang sepesawat. Xixixi. Secara pas belum punya anak dulu, aku lumayan sering ketemu anak rewel dan nangis jejeritan di dalam pesawat. Aku sih santai aja waktu itu. Namanya juga anak-anak. Tapi, penumpang lain, enggak sedikit juga yang kesal bahkan mengumpat. Nah, aku enggak mau kalau anakku sampai bikin kegaduhann seperti itu.
Alhamdulillah, pengalaman pertama Taka naik pesawat yang durasinya cuma sejaman lancarrr. Dia enggak rewel atau nangis. Legaaa.
Apa yang aku lakukan untuk mengantisipasi semuanya?
1. Aku sosialisasikan ke dia jauh-jauh hari bahwa nanti kami akan naik pesawat. Aku ceritakan juga seperti apa pesawat itu dan gimana. Dengan demikian setidaknya dia punya bayangan atau imajinasi sendiri.
2. Aku ceritakan juga kalau di dalam pesawat nanti penumpangnya banyakk. Jadi yaa mesti jaga sikap. Booo… anak kecil diajarin gini juga? Yaa, bahasanya enggak formal gitu juga kalee. Intinya mah aku jelasin ke dia kalau pesawat yang dia naikin dipakainya bareng-bareng sama orang lain. Jadi yaa saling menjaga aja.
3. Aku pastikan dia kenyang sebelum naik pesawat. Targetku sih biar di pesawat tidur. Tapi faktanya enggak. Bocah malah kepo apa aja. Ya sudah yang penting enggak jejeritan.
4. Aku bawa mainan yang lumayan bisa untuk pengisi waktu saat di pesawat. Seenggaknya, bocah enggak bosan karena harus duduk manis selama sejaman.
5. Karena saat itu usianya masih 16 bulan, jadi saat boarding, Taka sempat aku susuin. Biar dia tenang plus menjaga pendengarannya juga.
Pengalaman pertama Taka alhamdulillah aman dan lancar. “Iri” juga sama bocah usia berapa belas bulan udah naik pesawat. Aku dulu pertama kali naik pesawat baru pas SMP pas ke rumah kakakku yang saat itu di Jakarta. LOL.
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)