Kali ini, aku ingin menulis kisah petualanganku di kota minyak, Balikpapan. Jika mengingat tentang kita yang aku huni sekitar empat tahunan itu, yang terbersit pertama kali dalam pikiran adalah... bakso. Betapa tidak, ia menjadi salah satu kuliner yang sering aku cicip.
Ada banyak sih bakso yang ada di Balikpapan, cuma yang menurutku uenak ya lima ini.
1. Bakso Likmin
Berlokasi di daerah perempatan sebelum Pasar Damai depan Jamsostek, bakso likmin ini menurut salah satu temanku dulunya dijual keliling. Karena lariss maniss, jadilah akhirnya Likmin mendirikan warung sendiri.
Sebenarnya selain bakso, ada juga menu lain yakni mie ayam, cuma kalau aku pribadi sih lebih suka bakso. Biasanya, aku mampir ke sini sebelum senam ibu-ibu atau setelah pulang acara organisasi. Saking seringnya mampir, orangnya sampai hafal. Kalau enggak sempat mampir, aku nitip suami biar sepulang kantor dia belii bakso dulu. Yaelahh, segitunyaa. Emang iya.
Kelebihan bakso likmin ini menurutku ada di rasanya yang nampoll bangett. Kuahnya benar-benar kerasaa, enggak anyepp. Makin cucok kalau kita makan sama krupuk bulet-bulet kuning. Ehm, nikmat Allah mana yang kamu dustakan?
Bakso yang lokasinya persis di pojokan lampu merah ini bukanya jam 9 pagi dan tutupnya 9 malam. Entahlah kalau sekarang, ya.
2. Bakso SMA 1
Sesuai namanya, lokasi bakso ini ada di dekat SMA 1 daerah Gunung Pasir Balikpapan. Ehm, kalau naik angkot aku kurang tahu gimana caranya karena biasanya aku ke sini sama teman naik motor. Eh, pernah sih pas ke sini pertama kali sama Mbak Reni naik angkot biru. Cuma katanya sih bukan itu jalur utamanya. Kalau dibandingkan Lik Min, emang cara “menggapai” bakso SMA 1 agak sedikit berliku.
Yang paling aku suka kalau ngebakso di sini adalah kerupuknyaa yang lebih mirip pangsit. Enak banget dicampur sama kuahh. Sedangkan kalau kuahnya sendiri sih menurutku cocok untuk mereka yang enggak suka asin. Sebab, aku dan temanku biasanya suka nambahin micin eh garam sendiri biar lebih berasa. Hehe.
Untuk menu, sama seperti bakso likmin, enggak cuma bakso aja, tapi juga ada mie ayam. Terserah mau yang mana. 😀
3. Bakso kolorijo
Jangan tanya kenapa karena aku pun sampai pindah ke sini masih belum engeuhh kenapa namanyaa kolorijoo. Belum sempat nanya-nanya sih duluu. Huhuhu, nyeselll.
Kesan pertama saat ke sini adalah… parkirannya luasss. Jelasss, lokasiny aja dekatt bangett supermarket Yova yang daerah Letjend Sutoyo atau Gunung Malang, gimana enggak luass.
Untuk masalah rasa, enggak perlu tambahan apa-apa. Semua udah pass. Menunya sama seperti dua warung bakso sebelumnya: ada mie ayam, ada bakso aja.
Biasanya, aku ke sini setelah nyalon (luluran dan teman-temannya) sama Mbak Diana. Setelahnya, sekalian belanja ke Yova. Emak-emak bangett. Xixixi.
4. Bakso wardoyo
Bakso yang rasanya mirip dengan keempat bakso sebelumnya ini berlokasi di daerah MT. Haryono Dalam. Waktu bukanya pun sama dengan keempat bakso sebelumnya: dari jam 9-an pagi sampai dengan jam 9-an malam.
Yang paling menonjol di bakso ini adalah… ada tetelannya. Ini yang bikin sedepp bangett. Cocok banget buat yang sukaa cem ginii.
5. Bakso (bakwan) idola
Jika keempat bakso sebelumnya secara penampakan sama: just meatball tanpa tambahan siomay, tahu, dan teman-temannya, maka bakso idola ini bedaaa. Bagi orang Malang yang sedang merantau ke kota minyak dan sedang kangen kampung halaman, enggak ada salahnya mencoba mengobati rindunya di sini.
Lokasinya di dekat kantor suami, daerah Klandasan Ulu, persis depan kantor ASABRI (seberangnya). Tempatnya dua lantaii, luass, nyaman bangettt. Kita pun bisa milih mau yang lesehan atau duduk.
Nahh, itu tadi lima bakso di Balikpapan yang menurutku ueenakk. Kalau suasana udah normal lagi, sok dah mangga dicobaa. Jangan lupa berdoa dulu, yaa. 🙂
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)