Hari ini, tepat setahun yang lalu, raga kami masih di Shikoku. Padahal, BFG hanya tinggal menghitung hari, tapi semacam harus banget menggenapi ke sini.
Bagaimana saya ingat kalau 11 Maret 2021 ke Shikoku? Karena saya mencatat kegiatan harian di sana 🤭, selain foto-foto.
Setahun yang lalu, saat kami ke Shikoku, bapak saya masih ada. Saya kerap cerita via video call tentang yang saya alami, beliau ikut bahagia.
Manusia hanya berencana, Allah yang menentukan. Siapa sangka, tahun ini bapak sudah enggak ada.
Ya, sejatinya kita ini emang cuma bisa berencana dan berikhtiar semaksimal mungkin, tapi hasil akhirnya kita tak punya kuasa.
Saya jadi ingat tahun lalu pernah merencanakan dengan teman untuk pergi ke daerah wisata terkenal di Gorontalo, Pulau Cinta namanya. Tapi apa dikata, saya di-WA teman yang rencananya akan pergi bareng tersebut, bahwa tempat wisata yang digadang-dagang cocok untuk bulan madu ini kena terjangan badai. Speechless.
Lagi-lagi, manusia hanya berencana. Allah menentukan.
Shikoku misalnya, jujur, tak pernah ada dalam daftar penjelajahan. Tapi ternyata, kami ke sana juga, menggenapinya.
Bapak, meninggal tanpa masuk rumah sakit. Tak ada yang menyangka. Ba'da Ashar hari Kamis 30 Desember 2021, tiba-tiba dipanggil Allah.
Rencana ngebolang ke tempat populer di Pulau Sulawesi, terhempas juga karena badai.
Meski demikian, bukan berarti kita bermalas-malasan dan tak mau berencana/membuat impian. Tidak. Tak juga seperti ini. Kita tetap punya target. Kita tetap berusaha. Tapi jika ternyata meleset, percaya itu memang merupakan yang terbaik dari-Nya.
Manusia bisa salah dalam membuat keputusan, tapi Allah tidak. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)