Rucika, Pipa Air "Tahan Banting" untuk Hidup yang Keras
Masih kuingat betapa kagetnya diriku saat mbak nge-WA mengabarkan tentang tagihan air di rumah yang melonjak tajam padahal enggak dipakai sama sekali. Harusnya sih membayar beban bulanan saja lha wong pemiliknya sedang tidak tinggal Indonesia. Mbak dan ibuku pun sudah jarang datang untuk mengontrol efek kasus Covid-19 yang semakin banyak. Mereka hanya sesekali saja menyambangi rumahku. Itu sebabnya, kami jelas kaget dengan tagihan yang sangat berlipat-lipat. Ada apa ini?
"Jangan-jangan pipa air rumahmu bocor?" kata mbakku saat itu, mencoba menelaah.
"Ha, masa, sih. Perasaan, sebelum kutinggal pindah ke Jepang baik-baik aja, deh," sanggahku.
Kalau banyaknya tagihan memang karena dipakai sih tentu enggak masalah, tapi kalau sebaliknya? Jelas ada yang enggak beres.
"Besok, aku coba ke sana deh sama tukang," lanjut mbakku.
"Bener, kan, pipamu bocor. Meterannya juga lupa dimatikan. Kalau bocor, tapi meterannya dimatiin sih masih mending. Atau, meterannya hidup, tapi pipanya enggak bocor. Lha ini enggak. Sekarang sih udah beres, semoga enggak bocor lagi. Nanti, kamu bisa ganti dengan pipa pilihanmu," jelasnya sehari kemudian.
Kucoba 'tuk mengingat. Yakin banget kalau meteran airnya sudah kumatikan, bahkan sempat kufoto (ada gunanya kan ternyata dikit-dikit foto huehehehe). Mbak/ibu? Mereka malah kerap merekam di video sebelum pergi dari rumahku, meyakinkan bahwa semua sudah aman sehingga aku yang sedang merantau di negeri orang harapannya bisa tenang alias enggak kepikiran.
"Udah takkunci, ya. Nih,"
"Meterannya aman, ya. Nih,"
Seperti itulah kira-kira.
Jujur, kami tak berani menebak/berspekulasi dan emang enggak mau berpikir yang aneh-aneh. Tapii, beberapa tetangga yang sudah menetap di sana sempat bilang kalau airnya suka error. Jadi, yang kuhadapi sebenarnya bukanlah hal baru.
Kejadian tersebut kualami satu tahun yang lalu, saat masih tinggal di Tsukuba.
Ya, masalah per-pipa-an dalam rumah tangga rasanya tak bisa dianggap sepele. Contoh konkretnya ya yang kualami. Jangan sampai kebocoran pipa terjadi apalagi sampai pecah. Bisa paaanjaaangg urusannya, biaya yang dikeluarkan pun ujung-ujungnya banyak. Aku jadi sedikit menyesal karena saat proses pembangunan jarang nengok. Kala itu, aku sedang hamil tua. Tapi, ya sudahlah ya, yang penting ke depannya bisa lebih hati-hati lagi.
Ada banyak sebab kebocoran pipa. Tapi, kalau kasus yang aku alami ada di kualitas pipanya yang kurang bagus. Terlalu tipis dan rapuh sehingga tak kuat dengan tekanan air. Solusinya? Semua sudah tahu, jelas ganti pipa dengan kualitas terbaiikk.
Meski sampai sekarang, rencana mengganti pipa lagi (sesuai keinginan) belum kurealisasikan karena beberapa alasan, salah satunya saat ini sedang berdomisili di Manado (nasib kaum nomaden huehehehe), tapi boleh dong ya aku punya "kandidat utama". Aku pengin ganti pipa yang seperti apa?
Sebagaimana konsumen pada umumnya, aku pun memiliki harapan serupa: pengin pipa berkualitas terbaik dengan harga terjangkau. Yups, emak-emak banget, deh. Xixixi.
Atas saran seorang teman dan hasil "pengembaraanku" di dunia maya, pipa RUCIKA menjadi pilihan.
Teman-teman yang concern di "dunia" per-pipa-an mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut. Apalagi, "usianya" memang tak lagi muda (perusahaannya berdiri sejak tahun 70-an), sudah banyak makan asam garam kehidupan ibarat manusia. Tapi, bagi yang sangat awam atau selama ini tak terlalu peduli dengan PIPA (selama air di rumah masih mengalir lancar) mungkin masih belum familiar.
Produk dari pipa rucika ini beragam, salah satunya pipa rucika standard, produk yang kupilih untuk digunakan.
Kenapa kumemilihnya? Pastinya karena memberikan banyak keuntungan, beberapa di antaranya:
- Boleh jadi, ini adalah alasan utama. Jadi, pipa rucika standard ini disinyalir paling kuat terhadap tekanan air yang besar. Cocok banget kan digunakan di rumahku daerah pegunungan yang notabene tekanan airnya enggak jauh beda dengan tekanan kehidupan: kuatt.
- Bisa diajak "susah" alias bisa untuk tujuan jangka panjang. Betapa tidak, tinggal di negara tropis seperti Indonesia ini harus kuat dengan suhu yang cukup ekstrem: panas kepanasan, hujan kehujanan. Bayangkan kalau pipanya cemen, alih-alih ingin berhemat yang ada justru boros karena bolak-balik ganti. Sehingga boleh dibilang, pipa rucika tidak hanya tahan terhadap tekanan air, tapi juga cuaca dan suhu. Tidak berlebihan kan jika dibilang tahan tekanan kehidupan. :D
- Kualitas air bersih yang dialirkan terjamin alias bebas dari zat berbahaya. Hal tersebut karena material additive yang digunakan untuk menstabilkan proses produksi bukanlah timbal (Pb), melainkan Calcium Zinc (CaZn). Ya, berbeda dengan pipa pada umumnya yang menggunakan bahan timbal (biasanya dengan pertimbangan harganya lebih murah), pipa rucika standard tidak demikian. Bahan kedua dinilai lebih ramah lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan siapa pun. Paling senang kalau produsen enggak egois gini!
- Tidak mudah korosi karena terbuat dari unplasticized polivinyl chloride. Boleh dibilang "tahan banting".
- Berstandar industri Jepang (JIS). Siapa pun tahu seperti apa kualitas Jepang. Rasanya tak perlu dijelaskan lebih lanjut ya karena sudah terpampang nyata/terbukti bagaimana.
- Menyediakan desain spesial khusus untuk pipa buangan yang bernama blackflow valve yang bermanfaat untuk mencegah masuknya serangga atau tikus. Tahu sendiri ya, tikus tuh kalau sudah masuk rumah susah banget diusir. Bikin muall dan hidup enggak tenang.
- Harganya tergolong masih terjangkau, apalagi jika dibandingkan dengan manfaat/kualitas yang dimiliki rasanya enggak rugi.
Jujur, saat iseng-iseng mengecek, aku enggak menyangka kalau distributor pipa rucika ini juga ada di Manado. It means enggak cuma di Jawa aja. Logis, sih. Perusahaannya kan sudah puluhan tahun di tanah air, pastilah sudah tersebar di mana-mana. Bahkan, di marketplace mainstream pun ada. Jadi enggak perlu khawatir mengenai bagaimana cara untuk mendapatkannya. Tinggal pilih aja dari "jalur" yang mana.
Rasanya, aku sudah tak sabar ingin pulang kampung saat hari raya nanti, selain untuk silaturahmi dengan keluarga besar tercinta juga untuk mengganti pipa. Apalagi, aku juga tidak tahu ke mana lagi "takdir" kelak akan membawa kami setelah Manado (tergantung tugas suami selanjutnya). Bisa saja, masih jauh dari kampung halaman. Dengan adanya pipa yang berkualitas seperti rucika, setidaknya beban hidup kita jadi lebih ringan. Pikiran juga tenang dan enggak was-was karena tak lagi takut bocor. Insyaallah, siap merantau ke tempat lain lagi nanti, eh. Xixixi.
Buat teman-teman yang berencana membangun rumah, boleh tuh menggunakan pipa rucika, pipa air "tahan banting" untuk hidup yang keras. Tentunya, dengan beragam pertimbangan seperti yang sudah kutulis di atas. Kurasa, yang namanya emak-emak mah serupa ya: pengin dapat yang harganya terjangkau, tapi berkualitas. Ngaku!! Satu lagi untuk teman-teman yang berencana membangun/merenovasi rumah: jangan lupa prosesnya diawasi ya, huehehehe. Tapi, akan lebih bagus lagi kalau dapat yang amanah. Aamiin. Semoga sukses dan lancar! Semangat untuk kita semua!