Maaf jika belum bisa banyak bercerita. Insyaallah enggak meratap karena hal tsb hanya akan memberatkan beliau. Yang paling dibutuhkan adalah doa, bukan (plus menjalankan nasihat-nasihat beliau sebagai pengingat diri di setiap langkah).

Allah Mahabaik sudah memberi banyak kesempatan. Sekarang, saatnya mengikhlaskan. Apa yang berasal dari Allah akan kembali pada Allah juga, bukan.

Sesekali keluar air mata karena rindu terlebih jika mengingat semua kenangan yang pernah dilalui bersama, tentu saja wajar, tapi harus segera sadar. Semua orang begini kok. Ini siklus kehidupan. Allah gak pilih kasih. Allah sangat sangat sangat sangat Mahabaik. 

Meski ragamu sudah tak di sini, tapi pesan-pesanmu tulisan tulisan tanganmu akan selalu terpatri dalam pikiran dan hati. Terima kasih, Bapak. Doa kami selalu. ❤️

Beberapa pesan bapak yang ditulis tangan: