Hola, apa kabar? Semoga selalu sehat. Aamiin.
Hingga pertengahan Januari 2022, saya akan "cuti" ngeblog dan menulis buku karena sedang terlibat dalam sebuah proyek penulisan yang lain. Doakan ya semoga lancar.
Itu sebabnya, di waktu yang sangat terbatas ini, saya hanya akan berbagi foto beberapa buku saya yang terbit tahun ini.
🤗❤️
Tentang "Mesin Waktu":
Disadari atau tidak, catatan kita di masa lalu yang “berserakan” dan bertebaran di mana-mana kadang bisa menjadi “mesin waktu” yang bisa mengantarkan kita pada masa-masa itu, masa-masa perjuangan sebagaimana yang penulis bagikan melalui buku ini. Nikmatilah momen yang ada, syukurilah yang sedang kita jalani sekarang. Semua itu nanti hanya akan jadi cerita, tak pernah bisa diulang untuk kedua kalinya.
Tentang "Goresan Pena dalam Kata":
Buku ini banyak berisi kiasan tentang beragam kejadian yang mungkin kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga merupakan bentuk cinta sekaligus pengingat bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna. Kita pun. Namun, dalam ketidaksempurnaan dan ketidakidealan tersebut, kita masih tetap bisa menemukan keindahan dunia selama kita sebagai sesama manusia selalu saling menyayangi dan menghargai. Semoga, ya.
Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat. Aamiin.
Kalimat doa dan harapan semacam itu saat ini bukan lagi sekadar basa-basi, melainkan benar-benar dari hati. Betapa tidak, dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun ini, banyak di antara kita yang kehilangan orang-orang tersayang karena pandemi. Semoga saja, tahun depan kondisi bisa lebih baik, ya.
Halo, Desember 2021? Apa kabarmu?
Kabarku?
Beberapa hari ini, aku tidak ngeblog dan memang sengaja menarik diri dari dunia maya untuk sementara waktu. Bukan lantaran sedang merapikan beberapa naskah buku yang akan terbit Desember ini, bukan semata-mata karena ini. Tapi, karena anak sakit. Alhamdulillah, saat menulis ini, Taka sudah sembuh.
Ternyata, hal yang membuatku bisa mengubah rencana 180 derajat adalah ketika ada sesuatu dengan orang yang aku sayangi. Ya, ternyata aku tipe orang yang lebih baik menarik diri dulu dari keramaian ketika ada "sesuatu" ketimbang tetap di tengah keramaian tapi membuat kacau. Eh, ini kenapa nyambungnya ke sini, sih. :D
Tapi, biar bagaimana, aku bersyukur dikelilingi orang-orang baik, entah itu di dunia nyata ataupun maya.
Mungkin untuk saat ini, itu saja yang bisa kusampaikan.
Insyaallah, besok akan kembali aktif dan beredar di sini. Semoga, ya.
Semoga juga keluarga kita semua selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.
Tentang "Catatan Hidup Orang Biasa":
Saya sudah pernah membahasnya di postingan ini dan itu.
Tentang "Sandal Jepit Ayah":
Adalah kumpulan cerpen, salah satunya (dan yang saya pilih menjadi judul) tentang ayah.
Tentang "Perjalanan Panjang ke Negeri Sakura":
Meskipun di Jepang hanya 15 bulan saja (suami 18 bulan), tapi proses ke sana tidak bisa dibilang singkat. Bahkan jika ditarik garis mundur, prosesnya sudah dilakukan sejak Taka masih belum ada. Itulah, hidup memang serangkaian proses. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika Allah sudah mengizinkan.
Tentang "Ternyata, Menjadi Ibu Rumah Tangga Itu Menyenangkan":
Menjadi apa pun selama dinikmati dan disyukuri akan terasa menyenangkan,
termasuk menjadi ibu rumah tangga. Toh, apa pun profesinya, kita semua
akan selalu bertemu dengan rasa bosan dan jenuh. Setiap hal yang kita
lakukan, setiap profesi atau bidang yang kita geluti, semua memiliki
tantangannya masing-masing, tidak terkecuali... ibu rumah tangga.
Daripada saling menyerang atau merasa lebih baik, alangkah indahnya jika
saling mendoakan dan mendukung satu sama lain. Buku ini adalah
kompilasi catatan penulis mengenai ibu rumah tangga.
Tentang "13 Tahun Menulis":
Menjadi penulis adalah sebuah perjalanan panjang, tidak hanya satu tahun dua tahun, tapi sepanjang masa. Sebagaimana yang saya tulis di buku ini yang berisi hal-hal random seputar dunia literasi sejak saya masuk ke dalamnya 13 tahun silam.
Tentang "Surat dari Masa Lalu":
Jangan remehkan catatan dari masa lalu. Ialah yang menemani masa-masa perjuanganmu. Kelak, selain sebagai pengingat bahwa kamu pernah melewati masa-masa sulit, catatan dari masa lalu juga bisa menjadi penyemangat atas segala sesuatu yang sedang diikhtiarkan di masa sekarang. Sejatinya, catatan dari masa lalu ibarat surat atau pesan untukmu di masa depan. Jika dulu kamu pernah menghadapi masa sulit dan bisa melewatinya, maka sekarang pun. Semangat selalu, ya.