Tadabbur Al-Quran Juz 28-30 (Materi saat ODOJ di Tsukuba)
Salah satu yang membuat saya kangen dengan Tsukuba adalah program One Day One Juz di bulan Ramadhan. Bukan sekadar membaca dan memperbaiki cara baca, melainkan juga ada tadabbur Al-Qur'an di akhir sesi. Saya tahu, program-program seperti ini makin lama makin banyak. Alhamdulillah tentunya. Tapiii, pastii, rasanya akan sangat sangat sangat berbeda ketika berada di negeri asing dimana kita hanyalah minoritas. :) Gimana ya, enggak bisa diungkapkan dengan kata-kata, deh.
Saya bersyukur di setiap tempat merantau selalu dipertemukan dengan orang-orang baik. Saya yakin ini juga berkat doa ibu saya pastinya. Enggak terkecuali, di Tsukuba. Saya paling suka dengan tadabbur Al-Qur'an yang disampaikan Teh Rifka. Seperti mendongeng rasanya, sama sekali tidak terkesan menggurui tapi pesannya nampol bangettt.
Nah, di postingan ini, saya ingin share hasil catatan saya setahun yl selama mengikuti program ODOJ di bulan Ramadhan yang selalu diselipi tadabbur Al-Qur'an di setiap sesinya. :)
Tentu saja, ini juga sebagai pengingat saya sendiri. Saling mendoakan, ya.
**
Materi dari Teh Rifka
Juz 28
Beberapa poin yang digarisbawahi
Al Mujadalah
a. Ayat 1, 2, 3, 4
Sebab turun ayatnya terkait dengan salah satu tradisi pada zaman dulu yaitu dzihar, ketika istri mereka sudah berusia senja, maka laki-laki zaman jahiliyah kerap menyamakannya dengan ibunya.
Dalam konteks kekinian, ada pendapat yang bilang ketika suami memanggil bunda, umi, mama itu seperti memanggil ke ibunya. Tapi ada juga pendapat yang berbeda, yakni tidak bermaksud dan berniat menyamakan, tapi hanya sekadar panggilan untuk membahasakan anak-anaknya.
b. Tidak ada pembicaraan rahasia (bisik-bisik) yang tidak diketahui Allah. Maka janganlah melakukan pembicaraan rahasia yang sifatny permusuhan, durhaka, dll, kecuali dalam hal kebaikan.
c. Allah meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu.
Surat Al Hasyr
a. Ketika memimpin umat di Madinah, Rasul sudah membuat peraturan dan perjanjian untuk semuanya agar bisa hidup berdampingan (tidak bertikai/bermusuhan). Namun praktikny, kaum Yahudi sering mengingkari, salah satunya Bani Nadhir seperti yang diceritakan di sini. Mereka berencana untuk membunuh Rasul dengan cara menjatuhkan batu ke Rasul.
b. Perintah Allah pada orang-orang beriman untuk bertakwa dan menghisab/mengevaluasi diri sendiri apa yang sudah dipersiapkan untuk hari esok/kiamat.
Surat Al Mumtahanah
a. Kekhawatiran Hatib akan keluarganya yang masih di Mekah yang belum berIslam membuatnya membocorkan rahasia mengenai rencana Rasul untuk menakhlukkan kota Mekah agar keluarganya bersiap-siap. Sikap Rasulullah sangat bijak menyikapi hal ini meski beberapa sahabat yang lain sempat marah.
b. Allah menguatkan perjuangan Rasulullah dengan mengangkat perjuangan Nabi Ibrahim.
c. Adab dan etika kita sebagai muslim dalam bermuamalah dengan orang kafir yang tidak memerangi kita.
As Saff
a. Jangan mengatakan yang tidak dikerjakan.
b. Pengikut Nabi Isa As yang setia.
Al Jumu'ah
a. Dalam mencari rezeki, kita harus banyak berzikir dan mengingat Allah agar menjadi kaum beruntung.
Al Munafiqun
a. Sifat jelek orang munafik seolah mengagumkan padahal seolah seperti kayu yang tersandar saja.
At Taghabun
a. Jangan sampai harta dan anak-anak melalaikan kita.
b. Perintah menginfakkan sebagian rezeki di jalan Allah.
c. Di antara istri/anak, ada yang menjadi musuh, maka berhati-hatilah.
At Talaq
a. Aturan talak dalam Islam.
At Tahrim
a. Cerita tentang riak-riak rumah tangga Rasulullah dan bagaimana Rasulullah menyikapinya, serta teguran dari Allah.
Hikmah:
- rumah tangga Rasul pun ada riak-riak (manusiawi) apalagi kita,
- ketika ada masalah, kembalikan ke Allah jangan sampai ke luar dari syariah (jangan mengharamkan yang halal atau sebaliknya)
b. Perintah Allah untuk memelihara diri sendiri dan keluarganya dari api neraka.
c. Tentang taubat nasuha
d. Allah memberikan gambaran tentang beberapa prototype keluarga Nabi/orang-orang zaman dulu:
- suami beriman, istri tidak mengikuti keimanan suaminya (Nabi Nuh, Nabi Luth)
- istri beriman, suami sebaliknya (Asiyah)
Ibroh:
- Dari kisah istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth kita belajar bahwa mengandalkan pasangan yang salih atau lingkungan yang kondusif saja tidak cukup menyelamatkan kita kelak di hari akhir kalau dari diri sendiri tidak ada keinginan kuat untuk beriman kepada Allah. Jadi tidak boleh merasa aman ketika sudah mendapat pasangan salih/berada di lingkungan kondusif.
- Dari kisah Asiyah kita belajar bahwa lingkungan tidak kondusif pun tetap bisa membuat kita lebih baik ketika ada keinginan sangat kuat (punya visi misi) dari dalam diri. Dan sebaik-baiknya visi misi adalah akhirat.
e. Tentang Maryam yang selalu memelihara kehormatan, taat beribadah, dan kokoh keimanannya.
**
Materi dari Teh Rifka
Beberapa poin penting
Juz 29
Al Mulk
a. Hidup adalah bagian dari ujian.
b. Allah menciptakan pendengaran dan penglihatan yang sempurna agar kita bersyukur. Jangan jadikan semua kenikmatan itu untuk hal maksiat, tapi untuk menunjang ibadah.
Al Qalam
a. Rasul adalah orang yang benar-benar memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur.
b. Kisah tentang pemilik kebun. Dikisahkan pemilik kebun di daerah Yaman yang saleh dan punya kebun yang luas. Setiap panen, dia selalu membagikannya ke orang-orang miskin. Suatu saat, pemilik kebun tsb meninggal. Sayang, mayoritas anak-anaknya tidak mewarisi sifat bapaknya. Mereka berdiskusi agar ketika panen tidak diketahui orang-orang miskin sehingga mereka tidak bisa meminta. Mereka berencana panen di pagi buta. Sebenarnya, ada satu anak saleh yang menasihati, tapi tidak dihiraukan. Allah menjadikan kebun mereka hitam malam harinya. Keesokan harinya, mereka panen dan tidak mendapati kondisi kebun seperti sebelum-sebelumnya. Ketika menyadari apa yang terjadi, mereka kemudian bertobat.
Hikmahnya adalah etika kita dengan orang miskin yakni tidak meremehkan orang-orang yang diuji dengan kesempitan, bahkan seharusnya berbagi rezeki.
b. Tentang istidraj, ketika kenikmatan dann kelapangan terus-menerus diberikan kepada mereka yang jauhh dari Allah, maka sesungguhnya itu adalah azab.
Al Haqqah
a. Tentang golongan orang yang menerima kitab di tangan kanan dan kiri. Allah menggambarkan kondisi mereka seperti apa.
Al Ma'arij
a. Penyakit hati yang menimpa manusia: kikir dan suka mengeluh. Terapi praktis yang bisa mengatasinya: menjaga konsistensi salat, sukarela untuk mendermakan hartanya, yakin dengan hari pembalasan, menjaga diri, menjaga amanah, dan berpegang teguh pada kesaksiannya.
Nuh
a. Tentang dakwah Nabi Nuh, bagaimana kesabaran Nabi Nuh. Siang malam berdakwah selama ratusan tahun, tapi pengikutnya hanya sedikit. Bahkan, anak dan istrinya tidak termasuk yang mengesakan Allah. Mereka masih saja sombong. Kaumnya bahkan tidak hanya mendustakan Allah, tapi juga menghina dan mengejek Nabi Nuh. Bisa dibayangkan bagaimana sabarnya Nabi Nuh.
b. Keutamaan istighfar: mendatangkan hujan, memperbanyak harta, memperbanyak anak, mengadakan kebun-kebun, dan mengadakan sungai-sungai.
c. Kaum Nabi Nuh menyembah berhala yang awalnya adalah orang saleh dikhultuskan.
Al Jinn
a. Sebab-sebab turunnya: setelah paman dan istri Rasul meninggal, Rasul berusaha mencari basis dakwah yang lain selain Mekah karena Mekah tidak kondusif. Maka kemudian, dipilihlah kota Thoif yang kondisinya lebih subur daripada Mekah. Namun sesampainya di sana, Rasul dihina dan diejek bahkan diusir serta dilempar batu. Keluar dari kota Thaif, Rasul bersandar, kemudian datang malaikat yang menjaga gunung di kota tsb. Mereka mempersilakan jika Rasul ingin menghancurkan kota tsb, namun Rasul tidak meminta menghancurkan mereka. Rasul justru mendoakan agar di antara anak cucu mereka kelak ada yang beriman. Saat Rasul berdoa, sekelompok jin di sekitarnya mendengarkan, mereka kemudian beriman. Tidak hanya itu, mereka juga mendakwahkannya pada jin-jin yang lain untuk beriman.
Hikmah: dalam rangkaian ujian yang diberikan Allah, yakinlah akan banyak kemudahan yang Allah sertakan. Maka, berpegangteguhlah pada nilai-nilai Alquran.
b. Meminta pertolongan kepada selain Allah, misal kepada jin, adalah dosa besar.
c. Sama seperti manusia, jin ada yang beriman, ada juga yang tidak.
Al Muzzammil
a. Diturunkan di Mekah, kecuali ayat ke-20 yang diturunkan ketika Rasul di Madinah.
b. Bagaimana Allah memberikan gambaran kepada Rasul sebagai bekal berdakwah. Hikmahny: kita pun dalam berdakwah juga harus melengkapinya dengan bekal.
Bekal yang dimaksud: salat malam, baca alquran dengan tartil. Bangun malam (ketika yang lain tidur) itu lebih kuat memengaruhi jiwa.
c. Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah dengan sepenuh hati.
d. Perintah untuk bersabar dalam menjalani hari-hari.
e. Allah menghapus kewajiban salat malam. Awalnya wajib. Namun, kemudian menjadi ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.
Al Muddassir
a. Allah menggambarkan tentang petunjuk praktis dalam ber-amar ma'ruf nahi munkar: mengagungkan nama Allah, berpakaian yang bersih, tinggalkan segala perbuatan keji, mengikhlaskan amalan kita.
b. Allah memberikan semua kenikmatan kepada Walid bin Mughirah (ahli sastra saat itu), namun dia mengingkari (ketika menemui Rasul dan dibacakan ayat Alquran sempat terbersit di hatiny pengakuan bahwa Alquran itu indah dan mulai tumbuh benih iman, sayang dia tidak memfollowup dan malah kembali ke kaumnya sehingga ia terpengaruh kembali ke hal negatif. Ia bahkan berkata ke kaumny bahwa Alquran hanya buatan manusia dan berisi sihir), sehingga ia ditempatkan di neraka saqar sebagai azab. Di antara semua anaknya, ada yang beriman, yakni Khalid bin Walid.
Hikmahnya: ketika kita mendapat hidayah, cepatlah memfollowup agar tidak hilang waktu terbaik karena bisa jadi hidayah tidak datang dua kali.
c. Karakter penghuni neraka saqar: tidak melaksanakan salat, tidak memberi makan orang miskin, mendustakan hari pembalasan, dan bicara hal-hal bathil.
Al Qiyamah
a. Orang kafir menantang dengan bertanya kapan hari kiamat datang.
Al Insan
a. Allah menggambarkan tentang bagaimana kondisi di hari kiamat: balasan orang bersabar adalah surga. Allah menggambarkan kondisi surga.
Al Mursalat
a. Tentang para malaikat yang diutus Allah
Juz 30
An Naba'
a. Gambaran hari kiamat
An Nazi'at
a. Tentang malaikat yang mencabut nyawa dengan keras dan lemah lembut
'Abasa
a. Tentang peringatan dari Allah kepada Rasul. Ketika Rasul menjumpai pembesar Qurais dan tengah berdakwah, tiba-tiba ada sahabat yang buta dan miskin datang. Rasul kemudian bermuka masam seolah tidak berkenan. Maka kemudian Allah menegurnya dengan ayat ini.
b. Pengingat bahwa orang yang membaca Alquran kemudian dia mahir, maka kedudukannya adalah bersama malaikat yang mulia. Sementara mereka yang membaca Alquran dengan tekun meski masih terbata-bata, maka ada dua pahala.
At Takwir
a. Tentang Alquran yang bukan perkataan setan
Al Buruj
a. Kisah tentang pembuat parit, terjadi di zaman sebelum Rasulullah.
Kisah pemuda beriman dan raja yang zalim. Satu peristiwa membuat mayoritas orang di sana beriman. Ketika raja tahu, maka ia memeritahkan anak buahnya untuk membuat parit untuk menyiksa orang-orang beriman.
Hikmahnya: ujian keimanan yang diterima oleh para pendahulu begitu luar biasa, namun sejatinya merekalah yang menang dan bukan yang menyiksa (justru yang menyiksa akan diberi azab).
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)