Mengunjungi Kastil Cantik Warisan Budaya Dunia, Himeji-jo
Yang paling kuingat saat mengunjungi Kastil Himeji adalah... kami harus naik tangga yang super curam untuk menuju puncak. Kalau enggak salah 6 atau 7 lantai gitu. Tidak terkecuali, Taka. Ya, nggak mungkin kan Taka ditinggal di bawah. Anak 3,5 th ini malah semangat banget. Katanya sih adventure. Aku dan suami enggak mau kalah dong, ya. Apalagi, barenganku saat itu para lansia. Salutt bangettt karena mereka masih sangat kuat. MasyaaAllah. Aku makin tertantang menggapai puncak. Semangat dua generasi ini (anakku dan para lansia) benar-benar menginspirasiku.
Setelah sampai lantai atas, kelelahan itu memang terbayar karena view yang disajikan benar-benar bagusss. Jangan senang dulu, jika sebelumnya kami harus berjuang ke atas, selanjutnya harus berjuang turun. Karena cukup curammm, maka perjalanan turun tangga ini pun haruslah hati-hati. Jika saat naik, Taka berada di depan. Maka saat turun, Taka di tengah: aku di depan, Taka, dan Mas Ryan di belakang. Ehm, enggak kebayang ya dulu gimana. Tapi mungkin karena itu juga orang zaman dulu kuat-kuat enggak gampang sakit. Ternyata, kekuatan memang harus "dibeli" dengan kesulitan atau at least sesuatu yang menantang.
Untuk ke Himeji-jo atau Kastil Himeji sangatt mudah. Kami memilih nge-bus. Sebenarnya lokasinya cukup dekat dengan stasiun. Hanya saja, kami memang ingin merasakan seperti apa kalau naik bus dan ehm... capek juga sih kalau jalan kaki.
Kalau melihat gambar di atas, lokasinya terlihat cukup dekat kan lha wong penampakan kastilnya udah terlihat.
Petunjuk menuju ke kastil juga sangat jelas dan terpampang nyata. Kalau ini sih sebenarnya enggak heran yes, di mana pun beginii.
Tidak perlu bingung naik bus apa dan yang mana karena semua sudah jelass.
Sejurus kemudian, kami sudah sampai.
Tinggal nyeberang aja. Tuh, terlihat nyata kan kastilnya.
Kami melewati taman dulu sebelum menuju pintu masuk.
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)