Hari ke-238 di Jepang: Tokyo Sea Life Park, "Mesin Waktu" ke Masa Sembilan Tahun yang Lalu
Jalan-jalan tidak hanya sekadar untuk melepas lelah dan penat, tapi lebih daripada itu. Kadang, pergi ke tempat baru membuat kita terseret ke masa lalu.
Itulah yang saya rasakan saat mengunjungi Tokyo Sea Life Park di pertengahan
Agustus kemarin. Kenangan akan perjalanan yang pernah saya lakukan sembilan
tahun silam ke tempat serupa refleks muncul begitu saja. Bedanya, dulu belum
ada corona. 😢
Berlokasi di Edogawa City, tempat wisata yang berbatasan dengan Tokyo
Disneyland ini sangat mudah diakses. Dari Stasiun Tokyo, kami hanya perlu naik
kereta Keiyo Line (yang lokal, bukan rapid) selama kurang lebih 15 menit
kemudian turun di Kasai Rinkai Koen Station. Dari stasiun tsb, kami hanya perlu
berjalan kaki sekitar lima menit saja untuk sampai ke lokasi. Di musim panas
seperti sekarang, ada baiknya pengunjung membawa payung. Jangan seperti kami yang lupa
bawa. Lumayan banget jadi mandi keringat meski jarak tidak terlalu jauh.
Untungnya, pemandangan lingkungan sekitar enak dilihat sehingga terik yang
menyengat pun sedikit teralihkan.
Jalanan yang rapi dan bersih membuat suasana siang di musim panas jadi rada mendingan. |
Tokyo sebenarnya memiliki beberapa tempat wisata biota laut yang populer. Menurut Japan Web Magazine, ada lima yang terbaik: Maxell Aqua Park di
Shinagawa, Shunshine Aquarium di Ikebukuro, Shinagawa Aquarium di Shinagawa,
Tokyo Sea Life Park di Edogawa City, dan Sumida Aquarium di Tokyo Skytree.
Jarak dari tempat tinggal kami, Tsukuba, ke lima tempat tersebut hampir sama. Bila
pun pada akhirnya kami memilih Tokyo Sea Life Park, alasannya adalah... karena
tiketnya paling murah. Per orang dewasa 700 Yen sedangkan anak-anak gratis.
Kalau yang lain? Per orang dewasa 2000-an Yen sedangkan anak-anak enggak
gratis. Prinsip ekonomi banget, kan. Xixixi.
Kalau di tanah air, Tokyo Sea Life Park ini mirip dengan Sea World: sama-sama
"membahas" kehidupan laut. Tiketnya pun setelah saya mengecek di
websitenya hampir mirip.
Saya jadi teringat sembilan tahun silam ketika masih tinggal di Bekasi. Kala
itu, kami ke Sea World yang berlokasi di Jakarta Utara dengan motor. Berdua,
dari Deltamas, tempat tinggal kami. Lumayan jauh memang, tapi kami sangat menikmatinya. Terlebih, usia kami
waktu itu masih awal 20-an, masih kuat-kuatnya kalau kata orang.
Oh iya, tentunya, berwisata di era new normal ini sedikit berbeda. Untuk beli
tiket saja misalnya, kami harus booking dulu secara online. Tidak bisa kalau on
the spot seperti biasa. Takutnya, kuota tidak mencukupi. Kan sayang banget. Jadi ingat, dulu saat ke Sea World, pergi ya pergi aja.
Kami beli tiket ketika sudah sampai di "TKP". Sungguh, mana kepikiran kalau dunia
bisa berubah drastis satu dekade kemudian. Ya Rabb.
Keuntungan booking dulu ini adalah jumlah pengunjung bisa
dikendalikan. Sampai di lokasi, kami hanya perlu mengkonfirmasi lagi tiket yang sudah dipesan melalui website. Saya dapat kloter kesekian yang notabene baru mulai bisa masuk
pukul 12.00 JST.
Konfirmasi dulu sebelum benar-benar masuk. |
Ah, lagi-lagi, saya jadi teringat Sea World, tempat wisata yang pernah kami kunjungi hampir satu dasawarsa silam ketika masih baru saja menikah (muda). Saat itu, mana kepikiran juga kalau beberapa tahun kemudian kami akan menikmati tempat lain yang serupa tapi di negara yang berbeda. Jujur, membayangkan tinggal di Jepang saja saat itu seolah takut... takut patah hati. Tapi, di sisi lain, kami juga saling menguatkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Bukannya ingin mengompori nikah muda, tapi kami memang benar-benar merasakan bagaimana serunya berjuang dari nol bersama yang dicinta. Semua itu, insyaaAllah akan menguatkan cinta kami. Aamiin. (Sudah dulu ya drama Koreanya).
Kita patut bersyukur sekaligus bangga karena Indonesia punya tempat wisata edukatif seperti Sea World yang sama bagusnya dengan Tokyo Sea Life Park. Harapan saya semoga jumlah wisata biota laut indoor seperti itu jumlahnya makin banyak seperti di sini.
Yang membuat saya sedikit menyesal, dulu, saya hanya mengambil beberapa foto seadanya dengan properti yang juga sederhana. Hanya ini saja yang ada.
Sebenarnya, sembilan tahun silam, kami sudah tiga tahun menikah. Sudah bukan pengantin baru lagi hitungannya, hanya saja masih muda. Usia saya 24 sedangkan usia suami 26, belum punya anak. Biasanya, kami mbolang ketika ada waktu senggang. (Padahal sekarang pun, bedanya plus anak).
Jadi, sebenarnya bukan lebay juga kalau saat mengunjungi Tokyo Sea Life Park saya langsung teringat Sea World karena saya jadi ingat perjuangan sebagai pasangan muda. Meskipun setiap saat pun kita sedang berjuang ya cuma beda bentuk saja. Lulus bagian A, lanjut bagian B, dst. Begitu, bukan.
Tokyo Disneyland kelihatan ujungnya, huehehehe. |
Oh iya, ngomong-ngomong, Tokyo Disneyland terlihat cukup jelas dari tempat pintu masuk akuarium. Ya, kedua tempat ini memang hanya dipisahkan oleh Teluk Tokyo. Meski sedekat itu yang notabene kalau naik kereta Keiyo Line stasiun selanjutnya langsung Maihama tempat Disney Resort berada, namun kedua tempat tersebut tidak dalam satu prefektur. Tokyo Sea Life Park masih masuk wilayah Tokyo sedangkan Tokyo Disney Land sudah masuk Prefektur Chiba.
Di bangunan besar berbentuk kubah seperti gambar di atas seluruh biota laut dari berbagai belahan dunia berkumpul dalam akuarium raksasa. Mulai dari hewan laut kelompok penjelajah seperti pari dan tuna, biota laut dari daerah Samudera Pasifik, Laut Hindia, Samudera Atlantik, Laut Karibia, daerah Kutub, daerah laut dalam, hingga daerah garis pantai. Dan tentu saja, tidak ketinggalan biota daerah Laut Tokyo serta binatang air tawar plus penguin.
Konon, sebelum ada covid-19, pengunjungnya jauuh lebih ramaii. |
Bocah konsentrasi dan menikmati. |
Bersama anak-anak lain. |
Menikmati sendiri. |
Selain biota laut dari berbagai wilayah yang terpampang nyata di akuarium raksasa, di Tokyo Sea Life Park juga ada semacam papan edukasi (bahasa Inggris dan Jepang) yang menjelaskan mengenai hewan-hewan laut tadi diapakan, untuk apa, seperti apa cara melestarikannya, dan semacamnya. Bersyukur, Taka begitu antusias. Sangat.
Puas menikmati biota laut di dalam ruangan, kami ke luar sejenak melihat penguin di luar. Kasihan, mereka nampak kepanasan.
Mengunjungi Tokyo Sea Life Park ini rasanya tidak cukup sekali. Apalagi, di sekitarnya masih ada beberapa tempat rekreasi outdoor. Mungkin, saat musim berganti, kami akan ke sini lagi.
Mengunjungi suatu tempat sekalipun itu baru kadang memang bisa membawa kita ke masa lalu. Lebih-lebih, jika tempat tersebut memiliki banyak kemiripan. Saya jadi teringat kata-kata yang pernah saya tulis di IG @miyosiariefiansyah, sejatinya kita semua tidak pernah bisa benar-benar lepas dari masa lalu. Sesekali, ia akan muncul. Berdoa saja, semoga yang datang adalah kenangan yang baik-baik atau setidaknya yang meningkatkan daya juang kita. Aamiin.
27 comments
Aku jadi ikutan jalan-jalan baca cerita ini mbak... Aku belum pernah ke sana. Semoga Allah memberikan kesempatan untuk Mengunjungi Tokyo Sea Life Park juga ❤️
ReplyDeleteIya sih. Kadang ke tempat baru pun keingat tempat mana gitu. Seru juga tuh jalan ke Tokyo Sea Life Park. Semoga ada rejeki ke Jepang juga
ReplyDeleteSaya selalu suka deh lihat aquarium begini. Jangan yang besar seperti ini. Lihat ikan berenang di akuarium kecil aja bisa bikin betah
ReplyDeleteAaakk, seru bangeeettt!
ReplyDeleteInsyaALLAH kalo ada rezeki mau banget cuss ke Jepang!
Dan bisa mampir ke Tokyo sea life park ini
Bentuk wisata sea world selalu menarik ya. Bagi orang dewasa saja menarik, apalagi bagi anak-anak.
ReplyDeleteBener juga ya, kadang kalau kita ke mana gitu, malah keingat dengan tempat atau momen yang telah lampau.
ReplyDeleteSeolah kita kembali ke masa lampau.
Tapi dalam bentukan yang berbeda pastinya hihihi.
betewe, seru banget bisa jalan-jalan, udah lama banget nggak jalan-jalan, baca ini jadi terobati dikit rasa kangen jalan-jalan hihihi
Bener banget, masa new normal ini beberapa tempat wisata harus beli tiketnta by onlen, di bandung pun sama.
ReplyDeleteAhhh, seruu banget sih wisata di jepangnyaa, terutama Tokyo Sea melihat biota laut di dalem kubah ituu, anak2 pasti seneng, aku pun seneng.
TRus aku gagal pokus dan suka banget sama ootd si anak kicil iniii, menggemaskan.
Huaa bagus banget bangunan kubah birunya, jadin pengen kesana seh. Btw thanks ya kak udah sharing mengenai Jepang, jadi berasa diajak traveling kesana hehe.
ReplyDeleteke sea world yang di Indoesia pun aku belum pernah ya alloh, hihi. anak2 sih mau ke sana, tapi keburu corona, asik ya tempatnya, lucu ya gedungnya pakai kubah gtu
ReplyDeleteYa ampun seru banget ini mbak pengalamannya. Kebayang gimana senangnya anakanak saya kalau berkunjung ke Sea Life Park di sana. Pada suka ikan nih mereka..segala tentang laut deh pokoknya.
ReplyDeleteAku juga suka mengunjungi sea world di berbagai negara. Seruuu..2018 saya sehatian menikmati Tokyo Disney Sea... oke bangeet sampai ngg mau pulang hehehe
ReplyDeleteWah kak seru banget cerita jalan jalannya, aku aja ampe detik ini belum ke seaworld yg di Jakarta huhu :(
ReplyDeleteIni udah mupeng juga liat yang di sana.
Emang paling enak tu jalan jalan sama suami yah kak, ditambah anak lagi sekarang
seaworld jepang tuh termasuk salah satu yang terbagus dan terbesar di dunia ya mbak kalau nggak salah?
ReplyDeleteMashaAllah mbakku.. terima kasih sudah sharing saat di tokyo sea life park ya.. aku baca tulisan ini seakan jalan jalan virtual dan ingin rasanya bisa kesana juga.. semoga suatu hari nanti bisa kesana ya mbak
ReplyDeleteSeru banget main di sea life park.
ReplyDeleteSomeday saya pingin keliling Jepang bareng suami. moga2 bisa mampir dan ketemu sama mbak ya
Waah..anak2 pasti senang sekali diajak ke sini ya.. Betul.juga jadi teringat Sea World aku..hehe..
ReplyDeleteduh mba baca blogmu jadi serasa jalan-jalan ke Jepang juga liat Tokyo Sea Life Park, bersih, rapi dan teratur banget yaa mba disana? Kalo kereta disana gimana mba, hectic kaya disini kah?
ReplyDeleteJepang emang keren ya mba, semoga suatu saat bisa berkunjung ke Jepang.
ReplyDeleteKe Sea World Ancol aja aku betah banget mbak, duh kebayang kalau ke Tokyo Sea Life Park ini
ReplyDeleteYa Allah ..ak suka banget melihat ikan2 di akuarium raksasa seperti di seawordl tapi baru liat yg di Indonesia aja. Saat ke Singapura ga sempat melihat padahal konon katanya bagus. Jadi pengen banget ke Jepang nih..hehe
ReplyDeleteSelain Sea World ada Jakarta Aquarium juga. AKu belum pernah lihat sea world versi negara lain nih, waktu itu belum sempat mampir.
ReplyDeleteAsyuk ya di Tokyo Sea Lfe Park, jadi kangen jalan-jalan nih sejak Maret gak kemana-mana
mbaaaa Tokyo sea life park keren bangeeet! bersih dan besar yaa. banyak aku suka liat alat2 canggih di situ yg isinya informasi ttg biota laut yang ada di sana.
ReplyDeleteanak2 pasti suka banget ya itu
Mba, itu akurium raksasanya di bagian sebelah mana kubahnya? Kok yang kelihatan rangka2 besinya aja? Ada bangunan di bawahnya kah? Penasaran nih.
ReplyDeleteBakalan excited banget sih misal punya kesempatan bisa ke tempat semacam sea world gini. Mungkin suatu saat jika ada rejeki bisa datang ke Jakarta ya dari daerah agar bisa ikutan melihat aneka macam biota laut.
Waaah lucu deh itu ada display makanan maksudnya contoh hasil olahan laut? Jadi ada ikan hidup dan yang sudah dimasak. Mau mau ke Sea Life Park di Tokyo. Seaworld pun sudah lamaaa sekali aku ga ke sana.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mbak, selama di Jepang banyak jalan jalan di sana. seneng bisa melihat tokyo sea life park lewat cerita mbak miyo.
ReplyDeletesaya tinggal di kota kecil, gak kepikiran buat jalan jalan ke tokyo sea life park, palingan explore di tochigi aja itupun diajak sama temen temen.
Cara pesan tiketnya jadi beda, ya. Sistemnya mungkin sedikit berubah, tapi kalau bisa diterapkan dengan baik, bisa enak juga. Apalagi kalau yang menerapkannya semua orang.
ReplyDeleteMaasyaa Allah bagusnya ini tempat
ReplyDeleteKira-kira ada ga ya itinerary Indonesia-Jepang sekaligus mengunjungi tempat ini?
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)