Hari ke-162 di Jepang: Pecah Telor juga Akhirnya ke Costco Naik Sepeda
By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - June 10, 2020
Akhirnyaa, hari inii, "pecah telor" juga aku ke Costco naik sepeda. Jujur, ini baru pertama kalinya aku ke sana setelah lima bulan lebih tinggal di sini, wkwkwk. Enggak hanya aku, tapi beberapa teman di sini mungkin juga begitu. Biasanya, "tugas" belanja ke sana kuserahkan ke Mas Ryan. Dia dan teman-temannya secara berkala mengunjungi tempat tersebut. Bapak-bapak belanja kebutuhan sehari-hari bukan hal yang tabu di zaman sekarang, ya. Aku sendiri lebih suka belanja ke daerah Tsukuba Senta. Jadi, secara tidak tertulis kami semacam punya pembagian wilayah "kekuasaan": aku daerah Senta, suamiku Costco.
Sebenarnya, jarak antara tempat tinggalku baik ke Costco maupun Tsukuba Senta sama aja, sekitar LIMA kilometer. Cara menjangkau kedua tempat tersebut pun cukup mudah: jalan kaki atau jogging yang kerap kulakukan kalau ke Senta (pulangnya baru nge-bus), naik sepeda, atau menggunakan transportasi umum (walau untuk Costco sedikit rempong). Tapi, kenapa I prefer shopping in Tsukuba Senta's area to Costco?
Ke Costco |
Ke Tsukuba Senta |
Seperti yang bisa kita lihat pada gambar di atas bahwa jarak dari titik keberangkatan yang sama ke dua tempat yang berbeda relatif serupa. Bahkan, ke Tsukuba Senta lebih lama. Tapi, kenapa aku baru sekarang ke Costco? Aku juga belum pernah kepikiran olahraga sampai sana apalagi menjelang summer seperti sekarang.
Everyone has their own taste, preference, and reason, don't they?
Kalau aku, beberapa alasannya:
- Pemandangan di sepanjang jalan menuju Costco minim pohon. Yang ada, kanan kiri malah jalan raya. Kalau musim dingin tentu enggak masalah, tapi kalau otw musim panas seperti sekarang? LOL. Berbeda jauh dengan pemandangan menuju Tsukuba Senta: hijauuu dan sejukk. Banyak pohon, banyak taman. Aku bangett. Jogging pun jadi enggak berasa.
- Kalau olahraga dari sini ke Tsukuba Senta entah itu jogging atau jalan, pulangnya biasanya aku naik bus. Yakalee PP 10 km lebih. Moda transportasinya cukup bahkan bisa dikatakan sangat mudah. Sedangkan ketika ingin melakukan hal yang sama ke Costco, kok ya belum ada bayangan ya pulangnya naik apa secara enggak cukup hanya dengan sekali nge-bus.
- Belanja ke Costco bisa dikatakan buat mereka yang niat bangett karena harus dalam jumlah banyak (tidak melayani eceran). Kalau di Indonesia, Costco ini sejenis Lotte Mart atau yang dulu namanya Makro. Berbeda dengan tempat belanja di Tsukuba Senta. Beli donat satu biji aja ibaratnya, okee. Jadi ya biarlah tugas mulia belanja berat kuserahkan ke suami. Bapak-bapak alias teman-teman suami pun begitu wkwkwk. Bapak rumah tangga harapan bangsa banget!
- Harus punya kartu anggota untuk bisa masuk. Meski cara membuatnya cukup mudah, suamiku udah bikin beberapa waktu yang lalu, tapi jelas kalau dari sisi ini lebih rieweh, ya. It means, kita enggak bisa bebas keluar masuk.
- Masih terkait dengan nomor 3. Ketika kita bilang, "Mau ke Senta," itu artinya banyaakk, enggak mesti belanja karena memang di sana bisa dibilang pusat segala kegiatan. Tapi, ketika kita bilang, "Mau ke Costco," itu artinya ya memang untuk belanja (aja).
Di Balikpapan dulu, sekalinya nggowes bisa sampai 40 km PP. Sekarang kok berat banget mau melakukan hal yang sama. Faktor usia kali , ya. |
Parkir sepeda dulu sebelum masuk. GRATIS! |
Anakku dibonceng suami sedangkan aku sendiri. Meski ini bukan pertama kalinya aku naik sepeda selama di sini dan meski daerah di sepanjang jalan menuju ke Costco sudah familiar buatku, tapi tetap saja perjalanan kali ini punya sensasinya sendiri. There is always amazing thing for every step we made.
Dalam perjalanan kali ini, kami lewat perkampungan. Lebih cepat. Kalau bahasa Jawa-nya nrabas. Di samping karena alasan waktu, lumayan jugalah ya lewat perkampungan dan sawah, suasananya lebih "hidup" (meski jarang pohon seperti dalam perjalanan ke Tsukuba Senta). Enggak sempat kuabadikan karena memang fokus bersepeda. Malas juga kalau bolak-balik berhenti hanya untuk foto-foto. Yang jelas, enggak lama, kami sampai di tujuan. Bocah gimana? Dia mah tipe anak yang selalu bersemangat kalau diajak jalan. Easy going mereka bilang. Kata suami, dia bersenandung "Old Mcdonald had a farm..." terus selama perjalanan seolah menyesuaikan dengan suasana sekitar. Sebab kalau naik bus, dia nyanyi "The wheels on the bus go round and round..." dan kalau pas lewat jembatan "London bridge is falling down falling down..." dst. Xixixi.
Gaya hidup baru harus diterapkan meski Tsukuba sudah stage 1. |
Di dalam Costco-nya sendiri, kami enggak lama. Suasana lumayan ramai meski enggak pakai banget. At least, jika dibandingkan dengan masa darurat. Padahal, itungannya masih hari kerja. Gimana kalau pas weekend.
Meski demikian, karena space-nya cukup luas, jadi meski banyak orang pun kita masih bisa "bernapas".
Daerah sayuran. |
Terlihat sepi ya padahal ramai. Aku fotonya di daerah yang enggak terlalu banyak orang memang. |
Daerah buah-buahan. |
Seperti yang sudah kutulis di atas bahwa "penampakan" Costco ini kalau di Indonesia mirip Makro atau yang sekarang sudah berubah nama jadi Lotte Mart. Jadi ingat, saat masih tinggal di Cikarang Pusat, kami kerap ke Lotte Mart MM2100 kalau belanja bulanan. Seolah, ingatanku kembali ke masa 10 tahun yang lalu.
Selain lebih ramai, gerai makanan beserta tempat duduknya juga sudah dibuka lagi.
Mataku tertuju pada tulisan air mineral 30 Yen karena kalau di vending machine biasa sekitar 100-an Yen. |
Kenapa Costco ini menjadi salah satu tempat favorit belanja orang-orang? Salah satunya mungkin karena harga yang "jatuhnya" kalau dihitung per biji lebih murah.
Untuk produk halal, yang jelas-jelas berlabel halal, ada beberapa. Sedangkan yang tidak ada label halalnya, selama ini, aku "mengandalkan" informasi yang kerap dibagikan di grup oleh mereka yang sudah lamaa tinggal di sini serta kepoin FB-nya SERIJAYA Indonesia dan Halal Food Japan. Alhamdulillah, sangat membantu.
Sempat berhenti sebentar saat pulang karena suatu hal, ya sudah kufoto dulu sambil menunggu suami "ngurusin" bocah. |
Alhamdulillah.
10 comments
di kompasiana juga sering penulis bagi2 pengalaman hidup di negara orang. berharap tua nanti aku nulis tentang Indonesia, di Mekah
ReplyDeleteNgapain juga nunggu tua kalau bisa selagi muda ^_^
DeleteKalau nanti tinggal di Jepang, bikin diary kayak gini juga ahhhhh... ^_^
Deleteitu dedeknya juga di ajak ke supermarket ya Mba, kuliat sekilas ya sama halnya denga di sini ya, kondisi ramai lancar dan tetap jaga jarak ya
ReplyDeleteWah wah..... Keren bingit itu bersepeda dengan jarak yg lumayan jauh.
ReplyDeleteTapi yg menarik bagi saya adalah mengenail label halal. Itu maksudnya di sana ada kayak MUI gitu ya?
Maklum nggak pernah ke luar negeri. Hehe... Semoga kapan2.
Wah saya kalau jalan kaki 5 kilo kayaknya gempor, mbak. Heu. Kalau di Jepang jarang ada yang naik motor ya, mbak?
ReplyDeleteWah dirimu sekarang di Jepang ya say, seru amat baik sepeda blusukan begitu..
ReplyDeleteKalau di Jepang sepedaan ke Supermarket kayaknya astio banget ya Mbak Bak Alan aman di jalan. Kalau di Kotaku beuuh jangan harap
ReplyDeleteSuaminya studi di Jepang ya, Mbak? Enak ya bisa bersepeda ke swalayan, jalanan di sana juga gak macet ya? Ceritanya sih begitu
ReplyDeletekalau ceritanya dirangkum menjadi sebuah buku, kayaknya bagus ini mbak. Bisa menjadi motivasi ataupun rekam jejak ketika ada di negara orang
ReplyDeleteMakasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)