Assalamu'alaikum, semuanya. Apa kabar? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah. Aamiin. Udah lama banget enggak menulis di blog. Yang tertinggal nanti akan kulunasi sesuai tanggal, sih. Sebagaimana keinginanku semula yang ingin mengabadikan setiap momen di sini yang cuma sampai tahun depan aja (hikss) dalam bentuk tulisan.
Keinginan untuk ngeblog memang sempat redup ketika hari-hari kemarin dipenuhi dengan membaca segala hal yang berhubungan dengan covid-19. Raasanya, energi terkuras habis untuk memikirkan itu semua. Enggak nyangka kalau 2020 akan seperti ini. Semoga semua ini cepat berlalu dan semua penduduk bumi berbahagia, tidak ada yang tertindas atau menderita. Aamiin.
Enggak mau berlarut-larut dalam galau dan stres terlalu dalam karena mantengin beragam berita tentang coronavirus setiap saat, maka kuputuskan untuk rajin menulis lagi. Yah, itung-itung menyalurkan energi yang enggak bisa main jauh dulu selain seputaran Tsukuba.
Di bulan keempat 2020 ini, selama sebulan penuh, aku ingin mengabadikan segala hal tentang Kyoto. Alhamdulillah minggu kedua Maret kemarin, kami sempat ke sana. Meski hanya tiga hari dua malam saja, tapi ada begitu banyak hal yang bisa dijadikan bahan tulisan, dari mulai yang penting sampai yang sifatnya "Ih, apaan, sih" alias enggak penting-penting amat.
Lalu, hal apa saja mengenai Kyoto yang akan kutulis selama 30 hari ke depan? Aku tulis daftarnya, yaa (bukan judul dan tidak menggambarkan urutan).
- Episode Kyoto
- Daya Tarik Kyoto yang Membuatku Ingin ke Sana
- Menikmati Kyoto 3 Hari 2 Malam
- Mencari Penginapan di Kyoto
- Cara Menjangkau Kyoto dari Tsukuba (Pergi dan Pulang)
- Pengalaman Naik Shinkansen Nozomi
- Re-Schedule Shinkansen di Kyoto
- Pengalaman Naik Shinkansen Hikari
- Review Hotel M's Est Kyoto
- Hutan Bambu Arashiyama
- Jembatan Togetsukyo
- Stasiun di Kyoto
- Suasana Kyoto saat Coronavirus
- Kyoto Station
- Stasiun Fushimiinari
- Kuil Tenryuuji
- Fushimiinari
- Kinkakuji
- Kiyomizudera
- Distrik Higashiyama
- Distrik Gion
- Nishiki Market
- Kiyomizuzaka Street
- Bus di Kyoto
- Kereta di Kyoto
- ICOCA versus PASMO
- Menikmati Malam di Kyoto
- Bus Day Pass Kyoto
- Hal-hal di Luar Ekspektasi selama di Kyoto
- Tokyo versus Kyoto
Nahh, itu tadi daftarnya. Semoga bisa konsisten selama 30 hari ke depan. Aamiin.
Jujur, meski cuma tiga hari dua malam saja di Kyoto, tapi aku sangat terkesan. Bukan karena ia tempat wisata populer, bukaann. Mungkin, semua akan kujelaskan secara implisit di postingan-postingan selanjutnya. Jika memang nanti suasananya sudah sangat memungkinkan untuk pergi jauh, pengin deh ke sana lagi. Entah, kapan. Tapi kalaupun memang enggak bisa lagi dan sudah telanjur kembali ke Indonesia, setidaknya, aku bisa membaca tulisan-tulisanku di sini sebagai obat kangen.
Tunggu cerita-ceritaku tentang Kyoto, ya.
Salam semangat!
2 comments
yes..aku duduk paling depan buat nungguin.. :)
ReplyDeleteWkkk mba sitaaaa, nyatany sampai sekarang belom selesai mba heuuu wkkk
DeleteMakasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)