Hari Ke-4 di Jepang: Menyusuri Tsukuba Daigaku dan IASS Mall
By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - January 04, 2020
Hari keempat di Jepang, kami habiskan dengan jalan-jalan lagi. Mayanlah mumpung suami belum kuliah. Sebagai pendatang baru, aku benar-benar pengin tahu Jepang dalam keseharian itu cem mana. Maka, pas suami bilang mau ajak kami jalan-jalan lagi, enggak usah muter-muter langsung kuiyain.
Rute kami dari Ichinoya: Universitas Tsukuba - Tsukuba Senta - Mall IASS - Tsukuba Senta - Ichinoya alias pulang.
Cuaca pun sangat mendukung. Meski winter dan suhu sekitaran TIGA derajat celcius, tapi kalau ada matahari jadinyaa angettt. Nikmat Allah mana yang kamu dustakan.
Dari dormitory ke kampus, kami bertiga jalan kaki. Bisa sih nggowess, tapi lagi pengin jalan aja sekalian lihat-lihat yang menurutku aneh. Xixixi.
Yang kayak gerobak ni apa? Oh itu untuk angkutin barang-barang kalau pindahan. Percakapanku dengan suami. Foto: dokpri. |
Beberapa di antaranya aku bagi di sini, ya.
Winter + sun = warm winter. Foto: dokpri. |
Bunda, Taka nanti mau kuliah di Jepang. Boleh banget. Kata-kata adalah doa. Foto: dokpri. |
Semoga nanti balik ke sini ya. Xixixi. Aamiin. Foto: dokpri. |
Di mana pun bisa main, termasuk di tempat ayahnya belajar. |
Oh iya, di hari keempat ini artinya aku udah beberapa kali naik bus. Kesanku? Bersihhh banget nget nget, nyamaannn, dan ramah penumpang. Transportasi publiknya benar-benar keren, deh.
Tujuan kami berikutnya adalah Mal IASS yang lokasinya di Kenkyu Gakuen. Untuk ke sana, kami naik kereta dari Tsukuba Senta. Sebenarnya naik bus juga bisa, cuma aku lagi pengin naik kereta. Hehe.
Seperti halnya Tsukuba, Kenkyu Gakuen ini baguss dan bersihh juga rapi. Kelak, di sinilah aku akan melaporkan diri sebagai warga baru, setelah libur selesai tepatnya, tanggal 6 besok.
Di mall IASS ngapain? Cuma lihat-lihat aja sih sama beli beberapa yang menarik perhatian. Xixixi. Taka yang sedari tadi banyak jalan juga tidurrr. Yaa udahlah ya, kami cuz balik aja ke Tsukuba Senta terus pulang ke Ichinoya.
Di hari keempat ini, aku makin merasakan kenyamanan. Meski belum kenal siapa-siapa karena emang belum ke tetangga, efek mereka masih pada liburan ke luar kota, tapi aku udah ngerasa aura positif. Aku suka hawanya, suka keteraturannya, suka kebersihannya, sukaa semuaaa. Dalam hati membatinn, "Napa cuma 15 bulan sih, napa enggak selamanya aja. Napa ya dulu sama Mas Ryan enggak S1 aja di sini (maksudnya cari beasiswa), kan enak tuh 4 - 5 tahun. Puass," tapi buru-buru aku tepiss pikiran gak jelas itu. Dasar manusia, dikasih ati minta jantung. Wkwkk. Harus bersyukur, Mi. Justru waktu yang terbatas itu membuat kita jadi sangat menghargai dan menikmati. Iya, kan. Ganbatte, Mi!!
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)