Hari Ke-16 di Jepang: Enggak Sengaja ke Asakusa
By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - January 16, 2020
Saat aku nulis ini, posisi bocah lagi makan dan Mas Ryan lagi belanja sama dua temennya sesama bapak. Entah kuselesai nulis ini kapan, yang jelas sekarang seperti inilah kondisi di mari. Eh iyaa, barusan tetangga dormi ngasih kue gitu dehh. Terharu aku sebagai pendatang baru. Arigato, onee san. 😍
Hari ni aku mau cerita petualangan, bukan petualangan sih lebih tepatnya perkenalanku ke Asakusa, Tokyo Tower, lanjut Akiba (yang terakhir udah kali ketiga).
Sebenarnya ini enggak disengaja. Aku sendiri punya rencana jalan-jalan sendiri sama bocah secara suami kan kuliah. Ndilalah kok ya jadwal kuliah suami Kamis ini diundur Sabtu karena hari ini ada tes masuk perguruan tinggi, semacam SBMPTN gitulah yes. Yaweslah, rezekii duongg, bisa quality time. Alhamdulillah.
Dann... mengenai kenapa kok ketiga tempat tadi yang dituju. Tiap orang beda-beda yes napa milih sesuatu walaupun hanya untuk sekadar tempat yang akan dikunjungi, tapi kalau alasankuu:
Pertama:
Mayan dekat dari Tsukuba, kalau dari dormi rutenya ke Tsukuba Senta dulu dengan bus C10 terus naik Tsukuba Express. Asakusa lokasinya sebelum Akiba. Kalau Tsukuba nomor stasiunnya 20, Asakusa 3, Akiba 1. Waktuny pun relatif singkat.
Sebagai "pemula" tinggal di Jepang, jujur aja aku pengin mengekspkorasi sekitaran Tokyo dulu dan memahaminya dengan saksama dari hati (segitunya, Buu). Baru nanti merambah ke yang lain. Rencana terdekat sama Tante & Om-nya Taka yang liburan (imlek) di sini akhir Januari nanti. Mungkin pas mereka datang, baru cuz sekalian yang rada jauhan.
Kedua:
Dari yang aku baca-baca, Asakusa ini termasuk wisata populer yang ingin dikunjungi wisatawan. Katanya sih salah satu alasannya karena di sini banyak wisata bersejarah. Ya walau di Jepang mayan banyak wisata bersejarah, sih. Kalau dari buku-buku yang aku baca ya. Lha wong aku sendiri ya baru berapa detik di mari jadi ya belum menjelajahi semua dan belum buktiin dengan mata kepala secara keseluruhan.
Ketiga:
Asakusa mengingatkanku sama sesuatu, tapi lupa apa. LOL. Ya Allah, tolong kembalikan ingatanku bagian ini, please.
Setelah diskusi dengan suami, kami sepakat ke Asakusa pagii biar enggak ramaii. Siang udah pulang karena sorenya suami mesti belanja (yang bareng bapak-bapak tadi loh yang kuceritain di atas).
Alhamdulillah, bocah pun sangat korperatif. Malah dia semangat karena dijanjiin mampir ke Akiba buat beli mainan (harganya lebih murah daripada Indonesia).
Rute kami tadi:
Ichinoya - Tsukuba Senta - Asakusa - Tokyo Skytree - Asakusa - Akihabara - Tsukuba Senta - Ichinoya
Dan seperti biasa, selanjutnya, biarkan foto yang akan berbicara.
Menuju halte bus Ichinoya. Di mari kami jadi sering jalan. Yey. Foto: dokpri. |
Salah satu hal yang menarik perhatian begitu sampai di Stasiun Asakusa ya inii. Di Tsukuba Senta enggak ada. Yess, Asakusa emang salah satu tujuan utama turis dari berbagai negara jadi ya wajarlah ya kalau ada mesin ajaib ini. Kita bisa nukerr rupiah di sinii. Foto: dokpri. |
Pemandangan di stasiunnya pun ala-ala zaman duluuu bangett. Ini salah satu spotnya. Foto: dokpri. |
Ke luar dari stasiun, kami disuguhi pemandangan ala-ala zaman dulu jugaa. Entah kenapa lihatnya kok senang. Kadang, menoleh ke masa lalu emang bikin senyum-senyum, ya. Ealah nyambunge. Foto: dokpri. |
Kupikir sepi... ternyataa... pas rada ke sanaan dikit ramaii. Padahal hari kerja. Xixixi. Foto: dokpri. |
Dokpri |
Dokpri. |
Dokpri. |
Dokpri. |
Dari Asakusa, kita menuju Tokyo Skytree. Deket bangett. Foto: dokpri. |
Tokyo Skytree, dokpri |
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)