Jalan-Jalan ke Taman Safari Terluas se Asia Tenggara Bagian I
By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - April 26, 2019
Warga Indonesia, khususnya Jawa Timur, patut berbangga karena memiliki tempat wisata berupa taman safari terluas se Asia Tenggara, begitu info yang saya dapat dari situs Good News From Indonesia. Jika Taman Safari di Cisarua Bogor dibangun di atas lahan seluas 150 hektar dan Taman Safari di Bali 40 hektar, maka Taman Safari yang berada di kaki Gunung Arjuna ini dibangun di atas lahan seluas... ehem... 350 hektar. Kebayang ya luasnya seperti apa. Jika enggak percaya, silakan tanya Mbah Google atau barangkali mau ngukur sendiri. 😘
Minggu kemarin, bertepatan dengan Hari Kartini dan ulang tahunnya anak saya (dan suami) yang ke-2, kami meniatkan diri untuk blusukan ke sana.
Kenapa harus niat?
1. Karena di Kota Batu sendiri, kampuang halaman saya, tempat wisata sudah sangat menjamur. Jadi sebenarnya kan enggak perlu jauh-jauh yes kalau hanya untuk sekadar mencari hiburan dan mengejar kebahagiaan. Toh, yang dekat banyakk. Cost and benefit analysis. Emak ekonomis ya gini. 🤣🤣🤣 Yaa, walaupun memang hampir semua tempat wisata di tanah kelahiran udah kami kunjungi. Yaeyalah yaa... kampung sendiri, dweekettt, bahkan ada yang tinggal jalan kaki doang nyampeekk. Dan lagi, mumpung belum pindah ke kota lain.
2. Karena saya maless sama macetnyaaa, apalagi hari Minggu, sebuah hari dimana seluruh umat manusia yang datang ke Batu mulai kembali ke peradabannya masing-masing.
3. Udah pernah ke sana sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu, pas masih kurus, xixixi. Jadi semacam udah pernah merasakan.
Tapiii... tapii... berhubung suami ngajak ke sana dan sebagai istri yang baik, sholehah, juga qonaah harus manutt (padahal dalam hati juga seneng kan), ya udah... hayukkk. Saya bersemangat karena ini juga salah satu bentuk quality time keluarga kami yang saat ini masih LDM.
Rutenya cem gini:
Berangkat dari rumah kami di Beji pukul 06.30 WIB =》 mampir Junrejo dulu ke rumah orang tua saya =》 cuzz berangkat ke lokasi pukul 07.30 =》sampai sana lupa jam berapa yang jelas masih baru buka =》pulang siang menjelang sore hari cuzz mampir ke rumah mertua saya di Sawojajar tapi sebelumnya mampir ke warung sate kambing langganan dulu =》sore menjelang petang pulang ke rumah tapi mampir-mampir dulu (lagii) 😁
Perjalanan pergi dan pulang kami relatif lancar. Jadi ya emang benar sih kalau niatt mau ke Taman Safari Prigen berangkatnya harus mruputt alias pagii. Dengan asumsi siang saat panas-panasnya, kita udah puas mengeksplore semua tempat.
Untuk lebih gamblangnya, saya cerita melalui foto aja, ya
Setelah jalan kurang lebih sejaman dari Batu, akhirnya kami sampai juga di lokasi. Saya enggak sempat moto bagian depannya, jadi ini aja, yes. |
Ingatan saya kembali ke beberapa waktu silam, 7 atau 8 tahun yang lalu, ketika ke tempat yang sama. Sudah lama juga ternyata. |
Jarak antara pintu masuk selamat datang dengan lokasi taman safari sekitar 5 kiloan. Biar enggak betee, nikmati aja sambil ngobrol ngalor ngidul sama keluarga. |
Hampir di sepanjang jalan menuju lokasi, banyak warga sekitar yang menjajakan wortel kepada pengunjung. Yakali di sana kita pengin ngasih makan beberapa hewan yang emang boleh dikasih makan. |
Beberapa saat kemudian, kami sudah sampai lokasi. Buat yang enggak bawa kendaraan pribadi, Taman Safari Prigen menyiapkan shuttle bus. |
Saatnya berpetualang. Lokasi pertama langsung cuz ke hewan karnivora. Jadi yaa pastikan kendaraan amann. Jangan buka jendela walau untuk sekadar iseng. |
Saya sendiri, alih-alih lihat hewannya justru fokusnya lebih ke tumbuhan. Semacam udah naluri. Hehe. |
Saya suka pohon pinusnya. Jadi kepikiran Bella Swan saat bersama pacarnya Mas Vampir. Ealahh. Cewek banget sih, Buu. |
Lihat singa kesepian jadi sedih. Menjadi sosok terkuat belum tentu membuat makhluk Allah merasa bahagia. Filosofi tersebut saya dapat ketika mengamati singa sedang melamun. |
Begitu banyak hewan berseliweran, tapi yang paling membuat saya tertarik ya pinus. Semacam ada damai saat melihatnya. |
Rusa yang enggak ikut ngumpul dengan kelompoknya ini membuat saya berimajinasi bahwa punya prinsip sendiri selama itu positif bukanlah sebuah dosa |
Lagi-lagi, pinus menyihir saya, membawa saya ke mana-mana. |
Begitu banyak ciptaan Allah yang belum kita tahu sekali pun untuk hal yang sifatnya receh, misal jenis-jenis rusa yang adaa sangatt banyakk |
Enggak tahu mesti komen apa lagi saat melihat ini. Yang jelas, turun dari mobil untuk hanya sekadar duduk manis lalu berfoto alih-alih pamer bukanlah pilihan yang tepat |
Haii, si leher panjang. Meski enggak sepakat, tapi kalian mengingatkan saya pada Darwin. |
Selang beberapa waktu berkeliling melihat hewan dari berbagai macam belahan dunia, mayoritas rusa sih, kami sampai ke tempat berikutnya. Ceritanya di postingan selanjutnya aja, ya. Jika sebelumnya, kita enggak bebas berkeliaran alias jalan kaki, maka di tempat berikutnya ini kita bisa bebas ke mana aja tanpa harus menggunakan kendaraan. Ada zona barunya juga. Dulu, saat saya ke sini belum ada.
Oh iya, semua foto yang ada di sini adalah milik saya pribadi. Jika dicomot tanpa menyebutkan sumber, yaahhh... berarti enggak takut dosa, dong. Saling menghargai aja, yuuk.
Sampai jumpa di postingan berikutnya, ya.
4 comments
Iya, ini keren banget..
ReplyDeleteUda lama bgt g kesini..
Anak2 pasti suka klo diajak kesini...
Saya terakhir ke Taman Safari Jawa Timur bertahun-tahun yang lalu. Sejarah pasti sudah banyak berubah.
ReplyDeleteini sama kayak Taman Safari yang di Bogor itu ya yos, ketoke nggak jauh beda ya, tp ini lbh syahdu :D
ReplyDeleteMbak ... Itu mampirnya banyak amat. Ke rumah orangtua, ke rumah mertua, ke warung sate kambing. Sekalian dong mampir ke rumah aku di Bogor, wkwkwk ... Sama sih ... Pemandangannya rusa-rusa juga, hahaha ...
ReplyDeleteMakasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)