Realistis aja, ya. Memutuskan bekerja di rumah tanpa ART alias asisten rumah tangga itu artinya beban pekerjaan kita bertambah dua kali lipat: ya sebagai ibu rumah tangga dengan segala kerumitannya, ya sebagai ibu bekerja yang bertanggung jawab pada klien atau rekan kerja.

Tidak mudah, tapi banyak wanita yang sudah menikah memilihnya, termasuk... saya. Hehe. Alasannya beragam, mulai dari mendapatkan tambahan penghasilan sampai eksistensi. Kalau teman-teman yang mana?

Saya sendiri sudah menikmati bekerja dari rumah tanpa ART sejak menikah 10 tahun silam. Jangan membayangkan saya 24 jam dan 7 hari di rumah aja, ya. Jangan. Enggak se"naif" itu juga. Karena saat diperlukan, saya pun mengadakan pertemuan/rapat dengan klien.

Tidak menggunakan jasa ART di rumah adalah keputusan kami berdua. Di samping ngerasa enggak bebas aja kalau ada orang lain, kami juga memang tipe yang bahu-membahu dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Ya, saling pengertian aja. Kalau pas suami pergi ke kantor, tugas rumah tangga lebih banyak dibebankan ke saya. Sedangkan saat suami libur, biasanya kami bareng-bareng. Yang namanya suami istri emang sudah seharusnya saling pengertian, bukan. Enggak iri-irian.

Ketika dulu memutuskan di rumah pun harus berkarya atau "berkarier" tanpa ART, maka konsekuensinya pun harus saya terima. Jangan mau enaknya aja, kan.

Lalu, apa aja sih PLUS MINUS bekerja dari rumah tanpa ART?

PLUS

1. Lebih bebas. Kalau ada ART, meskipun enggak seharian penuh, entah kenapa serasa diawasi. 😂

2. Urusan rumah tangga enggak bocor ke luar. Enggak sedikit kan ART yang nyebarin gosip drama rumah tangga majikan. Nah, kalau enggak punya ART setidaknya urusan "dapur" amann.

4. Pandai bagi waktu. Bekerja di rumah tanpa ART memaksa kita untuk menegakkan kedisiplinan, lebih-lebih kalau punya anak. Sekali melanggar, keteteran seharian.

5. Tahu prioritas. Antara kerjaan rumah versus kerjaan dari klien, manakah yang hari itu butuh dikerjakan lebih dulu? Ikut arisan agar bisa nambah teman sekompleks atau asik dengan dunia sendiri karena lagi kerja online?

6. Pengeluaran untuk ART bisa dialihkan ke yang lain, misal tabungan untuk umroh.

7. Bisa didelegasikan sesuai kebutuhan. Jangan perfeksionis. Misal, nge-laundry plus setrika.


MINUS

1. Beban bertambah, seperti yang sudah dikatakan di awal posting.

2. Kerjaan seolah enggak selesai-selesai kalau enggak punya batasan yang jelas.

3. Mood naik turun karena urusan rumah tangga kadang bercampur dengan urusan kerjaan


Apa lagi, ya. Ehm... pembaca ada yang mau nambahin? Yang jelas apa pun itu semoga kita menjalaninya dengan bahagia.