Serius!
Penting!!

Bahagia itu emang reeceehh. Sangat. Bagi orang lain hal yang membuat kita bahagia mungkin dianggap "cuma gitu doang", tapi bagi kita "yang cuma gitu doang" aja emang udah bisa bikin bahagia. Pun sebaliknya. Kadang, kita melihat orang lain bisa tertawa dengan hal yang  kita enggak ngerti kenapa kok mereka bisa gitu. Pernah, nggak? 🤣

Itu sebabnya, berhubung tolak ukur bahagia tiap orang memang beda-beda, yaa... moga-moga aja sih kita enggak termasuk orang yang hobinya MERUSAK kebahagiaan orang lain. Karena kita pun pasti kesal kalau digituin.

Contoh tindakan merusak kebahagiaan yang hakiki misalnya:

"Yeyy, besok pulang kampung"
"Cuma gitu doang, seneng,"
(Yaa eyaaalaah, Lu tiap hari ketemuuu. Coba setahun sekali)

"Alhamdulillah, besok ketemu suami,"
"Kirain apa, cuma gitu doang,"
(Yaa eyalahhh, Lu tiap hari lihat muka suami. Coba sesekali jauh-jauhan)

"Akhirnyaaa, ke Planet Mars juga,"
"Aku udah 100 kali, sih. Kirain ke mana,"

"Akhirnyaa, bisa WA-an sama Vic Zhu. Senenggg,"
"Aku yang tiap hari dimensyen & ditag aja biasa aja perasaan. Sering di-DM enggak pernah aku bales,"
(Udahlah, contohnya semakin halu)

Di sisi lain, moga-moga kita juga makin bijak dalam mengekspresikan perasaan bahagia. Kalau saya, sebisa mungkin menghindari cerita terlalu banyak ke orang yang hobinya emang gitu. Ngapain juga kan nyari perkara. Saya lebih suka mengekspresikan hal-hal receh yang bikin bahagia di WA's story. Kalau sekiranya dikomen enggak banget ya bodo amat, "Enggak ada yang nyuruh kamu kepoin statusku," 🤣🤣

Bahagia dengan hal-hal receh jelas bukan kesalahan apalagi aib.

"Ehhh, kadar bahagiamu semurah itu ternyataa,"

Enggak. Bukan gitu sih kalau bagi saya.

Tapii....

Kalau sama hal-hal receh aja bisa sebegitu bahagianya, gimana dengan hal-hal besarr. Bisa dibayangin syukurnya enggak habis-habis. Dan, bisa dibayangin pula kalau hari-harinya selalu indah karena apa pun itu akan selalu ada sisi yang bisa bikin dia bahagia dan bersyukur. Senangnya. 😁

Moga-moga, kita termasuk yang gitu ya, Temanss. Aamiin.

Pastinya ada kan hal receh yang membuat kalian bahagiaaa? Kalau saya, misalnyaa:

1. Ngepel, nyuci, dan jemur di malam hari. Jadii, besok pas bangun, kerjaan rumah udah enggak ada. Palingan tinggal mikirin makan aja. Kegiatan macam ini sering saya lakukan saat tinggal di Balikpapan.

2. Ngobrol (enggak jelas yang kadang-kadang unfaedah) sama sahabat sebelum masuk ke pembicaraan inti.
Misal gini, obrolan kala itu sama Mbak Wilujeng, teman sejurusan yang juga menulis. Maafkan kalau mengandung roaming.
"Yos, awakmu sek eleng a karo A' Anu,"
(Dalem ati ngebatin ngapain enggak ada hujan enggak ada angin nanya itu).
"Ohh, A' Anu yang cakep tapi masih juuaauuuh lebih cakep Mas Ryan itu, kan. Kenapa, Buk?"
Lalu, saya dan Mb Wilujeng pun sama-sama tertawa.
"Wonge rabi karo anuu,"
"Ohhh..."
(Tertawa lagi)

3. Dipijat di punggung sama suami, apalagi kalau pas lagi flu berat dan demam. Seriusan, langsung enteng.

4. Bahu membahu sama suami atas inisiatif sendiri, enggak pakai bilang. Dia ngajak Taka jalan-jalan, saya yang nyapu dan ngepel. Dia nyabutin rumput, saya ngelonin Taka. Dia yang mandiin Taka, saya yang ngasih baju. Saya yang beresin pas Taka pup, dia yang larii... wkkk... maksudnya ngasih ngelihat sambil berdoa. 🤣🤣 Atauu, hal lain yang serupa, intinya nyambung tanpa harus ada banyak kata.

5. Pas pulang kampung bisa makan sambalnya ibu atau mama. Kalau ibu, sambal tomat dan sambal bajak. Kalau mama, sambal nanas dan sambal pencit. Pastiny beda kan masakan sendiri sama masakan ibu/mama.


Gimanaaa? Hahaha. Iyaahh, recehh, yaa. Hahahah. Alhamdulillah, yang receh aja udah bikin saya berbunga-bungaa dan pengin bilang...


Nikmat Allah mana yang kamu dustakan??

😁😁