Apa makna hari Ibu buat Teman-Teman? Apa seistimewa atau sebiasa hari-hari pada umumnya?
Dan pastinya, Teman-Teman sudah tahu ya kalau hari Ibu di Indonesia beda dengan hari Ibu internasional. :) :)
Ah, apa pun itu, yang jelas, setiap orang punya kesannya masing-masing terhadap tanggal 22 Desember. Enggak terkecuali... saya.
Ketika masih aktif di PIPEBI Balikpapan, hari Ibu. Foto: Teman-Teman |
Tanggal 22 Desember hari ini misalnya mengingatkan saya pada 3 - 5 tahun silam ketika masih aktif di PIPEBI Balikpapan dimana saat ituu saya menjadi bagian dari petugas upacara peringatan hari Ibu: 2013 sebagai pembaca sejarah singkat, 2014 sebagai dirigen, 2015 sebagai MC, dan 2016 enggak ikut karena udah enggak di Balikapan.
Bagi saya, pengalaman tsb sangat menyenangkan, lebih-lebih ketika diamanahi membaca sejarah singkat hari Ibu. Saya jadi makin yakin bahwa jadi wanita zaman dulu itu enggak mudah. Harus rela dipandang sebelah mata meski kenyataannya bisa dan luar biasa. Padahal, menjadi pria atau wanita jelas bukan pilihan kita. Enggak ada satu pun manusia yang bisa memilih ketika lahir ingin jadi pria atau wanita. Enggak ada. Saya jadi merasa sangat bersyukur hidup di zaman sekarang, seenggaknya meskipun masih aja ada yang meremehkan wanita tapi toh jumlahnya cuma satu dua alias segelintir saja. Semoga segera dapat hidayah. :) :)
Saat membaca sejarah hari Ibu beberapa tahun silam, bisa saya bayangkan bagaimana terbakarnya semangat para pemimpin perkumpulan wanita yang ingin juga menyatukan semuaa kekuatan kaum hawa dalam satu wadah yang mandiri pasca peristiwa Sumpah Pemuda 1928. Haii, sesungguhnya semangat ini tidak hanya milik kaum muda saja, tapi juga IBU atau calon ibu.
Jangan remehkan kekuatan ibu dengan istilah-istilah melecehkan seperti "emak-emak berdaster, kalau tanda ke kiri beloknya ke kanan, cuma tahunya seputaran dapur sumur kasur, emak-emak jadi lola, dan kalimat enggak manusiawi lainnya". Yang melecehkan pun walau cuma buat becanda lahir dari rahim seorang wanita, bukan ujug-ujug muncul dari batu. 🙂
Dengan semangat luar biasa itu, di tahun yang sama, 22 - 25 Desember, diselenggarakanlah Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta atas prakarsa Wanito Utomo, Wanita Taman Siswa, dan Puteri Indonesia. Hasil dari kongres tersebut adalah terbentuknya PPPI atau Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia. PPPI memiliki visi dan misi memajukan kaum wanita, utamanya ibu sebagai calon pendidik utama.
Sebagaimana kata sebuah ungkapan yang intinya "You teach a man, you teach a man. But if you teach a woman, you BUILD a generation" Wanita enggak bisa lagi dianggap sebelah mata baik oleh kaum pria maupun kaumnya sendiri. Sungguh kejam dan tidak punya hati nurani yang masih menganggap wanita rendah, warga kelas dua. Semoga dibukakan mata hatinya. :)
7 tahun kemudian, kongres PPPI kedua diselenggarakan di Jakarta. Pengukuhan 22 Desember sebagai hari Ibu baru pada Kongres III yang diadakan di Bandung 3 tahun berikutnya.
Hari Ibu di Indonesia sedikit berbeda dengan Hari Ibu Internasional. Selain dari sisi sejarahnya, hari Ibu di Indonesia tidak hanya untuk mengukuhkan Ibu sebagai istri dan pendidik, tapi juga diri sendiri, masyarakat, dan hamba Allah. Semboyan pada lambang hari Ibu yang bunyinya "Merdeka Melaksanakan Dharma" mengandung arti bahwa pria dan wanita sejajar, bukan pesaing, melainkan mitra yang harus saling mendukung, bukan saling melecehkan atau yang satu boleh memandang rendah yang lain hanya karena fisik terlihat lebih lemah. :)
Mencintai dan menyayangi IBU memang enggak harus menunggu hari tertentu. Tapi, setidaknya kita tahu bahwa di tanggal tsb, 22 Desember, pernah ada peristiwa bersejarah dimana wanita yang tadinya dianggap sebelah mata dan takut bersikap membuat gerakan gebrakan yang melibatkan semua wanita di Indonesia. Harapannya, salah satunya, sesama wanita bisa saling mendukung dan menyemangati, enggak ada lagi yang tertindas. Karena... wanita itu BERHARGA sebagaimana ia tercipta.
34 comments
waahh sampai ada upacara peringatannya segala ya mba, saya malah baru tau hehehe
ReplyDeleteEmang seharusnyalah dengan hari Ibu, kita bisa menjadi perempuan yang lebih baik lagi, menyumbang berbagai karya demi kemajuan agama, bangsa dan negara :)
Aamiin
DeleteBetul bgt mb
Dg yg kita bisa berkarya n berbuat
Smngt mbaa
Saya termasuk sebagian orang yang tidak merayakan Hari Ibu.
ReplyDeleteSampai anak-anak bilang "Mama hari ini pingin apa?"
"Mama cuma pingin...anak-anak Mama doakan Mama biar istiqomah selalu."
Karena doa anak-anak sholih sholiha adalah aset berharga orangtua.
Setelah sekian lama, baru tahu tentang sejarah asal mula Hari Ibu di Indonesia. Dan baru tahu juga kalau ada yang upacara peringatan hari Ibu. Tapi kalau upacara peringatan hari memang belum umum ya atau saya yg kudet?
ReplyDeleteBtw, PIPEBI itu apa Mbak? Gak disebutin.
ReplyDeleteWaah saya beneran baru tahu lho ini sejarah terbentuknya hari Ibu. Makasih ya Mbak. Noted ini :)
Bener, peringatan hari ibu nggak bisa dipisahkan dengan era pergerakan perempuan Indonesia, karena lahir dari Konggres Perempuan Indonesia ya.
ReplyDeleteApapun yang mau dimaknakan ke hari Ibu, yang penting tahu 'asbabun nuzulnya', hehee
Hari ibu ini moment penting untuk mengenang semua kebaikan ibu. Meski sebenarnya setiap hari adalah hari ibu. Harapanku semoga bisa menjadi ibu yang baik buat anak2. Bisa terus berkarya tanpa batas.
ReplyDeleteAda sejarahnya ya, baru tahu xixixi. Ada upacaranya juga. Yuk, mari saling mendukung satu sama lain. No mom war ya..hehe
ReplyDeleteKalau hari ibu tuba saya suka sedih soale mama ku meninggal waktu saya masih kecil. Jadi kalau hari ibu ya kirim al fatihah aja buat almarhumah.
ReplyDeleteKalo saya sih biasa aja dalam memperingati Hari Ibu. Cuman peluk dan cium buat Mami sambil ucapin "Selamat Hari Mami" haha...
ReplyDeleteKalau hari ibu itu biasanya aku bikin sesuatu untuk emakku. Entah itu makanan atau masakan. Sebagai tanda sayangku kepadaku emakku gitu. Soalnya aku suka makan dan sekarang lagi seneng masak.
ReplyDeleteSetiap hari ibu, buat saya ada kenangannya sendiri...
ReplyDeleteselamat hari ibu, mbak...salam hangat untuk para ibu di nusantara
ReplyDeleteOh iya dulu di sekolah pernah baca sejarah ini juga tapi lupa, tahunya hanya ada Hari Ibu, wkkwkkk. Makasih Mbak Miyosi, jadi teringat kembali sejarah dari Hari Ibu.
ReplyDeleteHappy Mother's day for me and Bloggers :)
ReplyDeleteHalo mba. Yap bener banget kalau kita jangan lupakan peristiwa kongres perempuan yang awal kali diselenggarakan :)
ReplyDeleteAku suka kata2 ini "pria dan wanita sejajar, bukan pesaing, melainkan mitra yang harus saling mendukung, bukan saling melecehkan atau yang satu boleh memandang rendah yang lain hanya karena fisik terlihat lebih lemah. :)"
ReplyDeleteTp sekarang menurutku sudah banyak pria yang mulai memahami dan menganggap jika perempuan itu bisa sejajar dengan kaum adam (ini lebih banyak pria2 di perkotaan) karena banyak akses informasi yg mudah dijangkau
Selamat hari Ibu dan semangat selalu dalam berkarya perempuan indonesia di mana pun berada
ReplyDeleteAbsolutely. Jadi ibu-ibu itu banyak tantangannya. Belum dinyinyirin sesama ibu lainnya. Semoga ibu-ibu Indonesia bisa saling menghargai dan menghormati
ReplyDeleteSelamat Hari Ibu
ReplyDeleteDi kampungku gak ada acara buat ini. Tapi beberapa sudah cukup mengerti tentang peran seorang wanita, Ibu
Hari ibu mengingatkan kita akan perjuangan ibu yang sudah berkorban untuk kita yaa...
ReplyDeleteSetiap hari adalah hari ibu. Kalaupun setiap 22 Desember diperingati Hari Ibu, harapan saya gak sekadar perayaan. Saya ingin semakin banyak ibu yang saling support. Makin berkurang deh yang namanya war
ReplyDeleteHahaha...iya. suamiku di kantornya juga upacara dalam memperingati Hari Ibu
ReplyDeleteWanita harus saling mendukung dan menyemangati ya, setuju banget. Karena sekarang banyak yg saling serang, jadinya momwar malah
ReplyDeleteSehat selalu, baahagia terus buat ibu-ibu dimanapun berada.
ReplyDeleteAlhamdulillah ini lagi mudik, bahagia bisa deket sama ibu. Saya setuju nggak kudu nunggu tanggalnya Mba hehehe setiap hari setiap berdoa, selalu mendoakan kesehatan bunda
Selamat hari ibu utk semua ibu, bunda, mama, mommy, dan lainnya. Semoga selalu bahagia bertumbuh bersama anak2 :)
ReplyDeleteSaya pun tidak merayakan hari ibu karena bagi saya setiap hari saya bisa merayakannya, mumpung tinggal dengan ibu, hehehe
ReplyDeleteIbu... Kaulah pahlawan dalam hidupku.. selamat hari ibu mba. Semoga sellau menjadi ibu penyayang dalam segala keadaan. Aku ga ada perayaan apapa juga sih karena ibu tetep disayang setiap hari.
ReplyDeleteBuat saya sih setiap hari ya hari ibu ya mba. Secara sekarang udah jadi ibu, kerasa banget perjuangannya wkwk.. tapi 22 desember kemarin ya ngucap2in gitu ke ibu
ReplyDeleteSaya tuh baru nyadar gmn perasaan ibu setelah jd ibu juga hiks. Moga2 msh diberi kesempatan buat membahagiakan ibu ya aamiin
ReplyDeleteBaca2 tulisan tentang ibu selalu sukses bikin saya melow. Duh... jadi inget diri yang belom jadi anak berbakti. Terutama buat ibu. Makasih remindernya.
ReplyDeleteBenar sekali, cinta pada ibu itu harusnya tiap hari. Semoga makin banyak yang tau ya latar belakang sejarah yang ada di balik tanggal 22 Desember ini.
ReplyDeleteBagi saya setiap Hari adalah Hari in.. ibu dng apapun go bisa di balas jasany y mba
ReplyDeleteHiks sedihnya kalau emak2 dilecehkan. Udah gitu datangnya dari sesama emak pula.Ga hanya saat hari ibu kita perlu menghormati ibu, tapi tiap hari
ReplyDeleteMakasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)