Penyebab Sulit Hamil dan Solusinya
By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - September 05, 2022
Beberapa waktu yang lalu, ketika merapikan barang, saya menemukan catatan lama. Tulisan tsb saya buat saat sedang ikhtiar hamil. Ya, saya rajin baca buku atau artikel tentang kehamilan saat itu.
Nah, daripada teronggok begitu saja, lebih baik saya tulis lagi di sini. 🙂
Tulisan yang saya buat awal tinggal di Balikpapan tsb mengupas tentang penyebab enggak kunjung hamil plus solusinya. Boleh jadi, tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman pejuang garis dua (atau mau nambah anak *ups).
Pertama mengenai penyebab ketidaksuburan yang ternyata ada beberapa, yakni:
- Stres. Menurut Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, Univ. Udayana, stres dan polusi udara bisa memengaruhi hormon. Hormon jadi enggak seimbang.
- Tuba falopi tersumbat
- Gangguan kelenjar tiroid
- Kualitas sperma yang jelek
- Kegagalan ovulasi karena sel telur kurang matang
- Tingkat keasaman tubuh yang tinggi yang bisa disebabkan terlalu banyak makan makanan yang mengandung karbohidrat dan daging
- Kurang gizi
Puncak fertilitas pada wanita sendiri atau bisa dibilang masa-masa kejayaan terjadi pada rentang waktu usia 20 – 30 tahun. Setelah usia 35 tahun, kesuburan wanita akan menurun.
Kedua, mengenai solusi atau usaha apa saja yang bisa dilakukan pasutri untuk memiliki buah hati, yakni:
- Keyakinan bahwa diri ini bisa punya anak. Menurut Peneliti dari Univ. Duke, Harvard, & Goerge Town, keyakinan dapat meningkatkan kesehatan dan mempercepat kesembuhan. Yang saya artikan sendiri bahwa keyakinan bisa mensugesti diri untuk terus bersikap positif sembari berusaha menggapai tujuan yang diinginkan. Dalam Al-Quran juga disebutkan bahwa “Allah sesuai prasangka hamba-Nya”. Dan, sering juga kita dengar istilah, “kata-kata adalah doa”. Jadi teruslah berpikir positif bahwa kita pasti bisa punya anak, entah kapan, sekalipun orang-orang bilang enggak mungkin. Allah-lah yang Maha Menentukan. Bila pun kita tidak diberi di dunia, insyaaAllah diberi di akhirat atau bila pun kita tidak diberi dari hasil darah daging sendiri, Allah masih bisa memberi dengan cara lain meskipun bukan dari rahim sendiri. Intinya selalu positif sih biar enggak stres.
- Olahraga
- Memperbanyak makan sayur dan buah
- Menghentikan gaya hidup tidak sehat
- Hidup tanpa beban. Saya mengartikannya sih nikmati beban yang sedang diamanahkan ke kita. Namanya hidup enggak mungkin kalau enggak ada masalah, kan.
Sedangkan menurut dr. Iwan T. Budiarso, tips untuk bisa hamil (punya anak) yang bisa dibilang ini tips secara teknis adalah:
- Memeriksakan sperma dan sel telur
- Berhubungan 1 – 2 minggu sekali agar sperma terkumpul (enggak encer)
- Harus tahu masa subur yang biasanya ditandai dengan peningkatan suhu tubuh
- Setelah berhubungan jangan langsung selesai, yaa … ngerti kan maksudnya
- Perbanyak makan kecambah dan kacang hijau
Ketiga atau terakhir, tips untuk meningkatkan kesuburan yang dalam buku Natural Conception karya Ruth Sharkey ada beberapa cara, yaitu:
- Jamu atau herbal
- Homeopathy
- Akupuntur
- Moxibustion
- Hipnoterapi
- Aromaterapi
- Bach flower remedy
- Mengatur pola makan atau diet bernutrisi
- Meditasi - relaksasi
- Pengendalian emosi
Poin nomor 10 ini yang menarik "pengendalian emosi". Emosi enggak harus marah-marah sambil melotot atau teriak-teriak ya, perasaan yang terpendam juga bisa disebut emosi. Ada 7 emosi yang bisa mendatangkan penyakit jika kadarnya berlebih. Apa saja? Senang, marah, gelisah, sedih, khawatir, takut, dan syok/terkejut.
Semua jenis emosi jika kadarnya berlebih bisa memengaruhi hormon termasuk hormon yang berkaitan dengan kehamilan.
Terlepas dari semua itu, saya meyakini bahwa KEHAMILAN adalah HAK PREROGATIF Allah. Kita "hanya" wajib berusaha, itu saja. Selebihnya, urusan Allah. Manusia enggak berhak menjustifikasi. Semangat! 🤗💕
0 comments
Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)