Lakukan Analisis SWOT Ini sebelum Memutuskan Nikah Muda
By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - August 31, 2018
Beberapa waktu belakangan ini, nikah muda seolah menjadi trend. Meskipun demikian, bukan berarti kamu harus mengikutinya, ya. Apalagi jika belum ingin menikah (ingin kerja atau ingin belajar dulu) atau... belum ada calonnya. Xixixi. Memutuskan nikah di usia muda memang seharusnya bukan karena ikut-ikutan semata atau merasa “panas” karena teman-teman yang lain sudah pada menikah atau alasan lain yang sifatnya emosional. Jangann.
Namun jika saat ini, kamu memiliki niat/keinginan/sekadar wacana untuk menikah muda, ada baiknya melakukan ANALISIS SWOT terlebih dahulu. Emang perlu? Perlu bangetlah. Nikah itu enggak cuma untuk sehari dua hari atau sekadar memuaskan postingan di media sosial biar yang lain iri, enggakk. Tidak senaif itu. Nikah adalah ibadah terpanjang selama hidup. Itu sebabnya, persiapannya harus matang juga. Lebih-lebih, nikah muda.
Seperti apa ANALISIS SWOT dalam nikah muda? Barangkali setelah melakukan analisis ini, kamu mengurungkan niat untuk nikah muda karena ternyata belum siap. Atau sebaliknya, kamu justru semakin mantap. Pilihan tetap ada di tanganmu, Dear.
Baiklah. Yuk, kita cek satu-satu ANALISIS SWOT nikah muda.
STRONG (KELEBIHAN)
Apa saja kelebihan nikah muda? Pastinya ada, dong.
a. Belajar bertanggung jawab sejak dini
Jika dimaknai dengan benar, menikah muda bisa jadi sarana belajar bertanggung jawab sejak dini. Jika sebelumnya hanya mengurusi diri sendiri, atau bila pun mengurusi orang lain dalam hal kerjaan pastinya tidak sampai 24 jam, maka menikah muda sebaliknya. Ada tanggung jawab baru yang butuh perhatian. Jika sebelumnya bisa pulang dan pergi sesuka hati misalnya, maka setelah menikah pasangan pastinya akan selalu diajak kompromi.
b. Lebih bisa menjaga hati
Fase hubungan manusia beda jenis itu secara umum sama: masa saling mengagumi, masa saling berinteraksi, masa saling bertoleransi, masa mulai ada masalah, masa kritis, putus atau lanjut. Coba saja tanyakan pada mereka yang sering putus kenapa kok putus, rata-rata jawabannya sama/setipe. Menikah muda, bisa menghalau ketidakjelasan tersebut.
c. Belajar dewasa
Konflik dengan pasangan jika disikapi secara positif bisa jadi ajang untuk belajar lebih dewasa.
d. Belajar untuk bisa membuat keputusan
Membuat keputusan adalah salah satu hal tersulit yang dilakukan manusia. Menikah muda, bisa menjadi sarana untuk membuat keputusan secara tepat dengan memadukan dua isi kepala yang berbeda. Itu tidak mudah. Perlu latihan. Perlu diasah.
e. Mengurangi stres
Menurut Dr. Ludwig Lowenstein dalam Ariefiansyah, 2013 dikatakan bahwa sentuhan sederhana seperti berpegangan tangan dan berpelukan bisa menyembuhkan rasa sakit dan perasaan tertekan. Lebih lanjut dalam buku The Miracle of Touch dalam Ariefiansyah, 2013 dijelaskan bahwa sentuhan bisa mengubah emosi negatif menjadi positif, mengubah putus asa menjadi optimis, dan meningkatkan kualitas hidup. Bila kualitas hidup meningkat, tentu saja kecerdasan emosi seseorang juga akan semakin meningkat. Dan semua sentuhan itu hanya bisa dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah.
f. Belajar untuk meraih kesuksesan dari nol
WEAKNESS (KEKURANGAN)
Selain kelebihan, menikah muda juga memiliki kekurangan yang patut mendapat perhatian, di antaranya:
a. Rentan terhadap perceraian dan perselingkuhan
b. Rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga
Karena masih sama-sama muda dan emosi masih naik turun serta sifat ke-AKU-an yang masih sangat tinggi, tidak jarang hal ini bisa terjadi
c. Rentan terhadap permusuhan tak berujung
Bukan hal yang mustahil hal ini terjadi jika pertengkaran hampir selalu ada setiap hari
d. Stres dan depresi
Salah satunya jika apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Harapannya setelah menikah memiliki kehidupan ala cerita disney. Faktanya, ternyata pasangan tidak peka dan tidak mengerti yang ada malah geram sendiri.
e. “Karier” tidak bisa berkembang
Ini biasanya dialami oleh istri yang karena sudah sibuk mengurus suami dan anak sehingga melupakan impiannya sendiri. Meski tidak semua begitu, karena tidak sedikit juga pelaku nikah muda yang kariernya makin bersinar setelah menikah
OPPORTUNITY (KESEMPATAN)
Kesempatan yang bisa diperoleh ketika menikah muda hampir sama dengan bagian kelebihan, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Intinya, kamu dan pasanganmu memiliki kesempatan yang besar untuk sama-sama belajar dan saling mendukung sehingga bisa sama-sama sukses. Dan hal ini tentu beda rasanya jika bertemu dengan pasangan sudah dalam kondisi sama-sama jadi sesuatu.
THREATS (TANTANGAN)
Yang terakhir adalah tentang tantangan nikah muda. Tantangan ini dibagi dua, yakni tantangan dari dalam diri sendiri dan tantangan dari luar. Tantangan adalah sesuatu yang sifatnya harus diantisipasi, bukan untuk menakut-nakuti atau membuat trauma. Apa saja tantangan nikah muda?
Dari diri:
a. Mampukah menepis ego?
b. Bingung memilih antara menikah muda atau bekerja/kuliah lagi. Kalau bisa sih semuanya, kalau tidak bisa karena kondisi tidak memungkinkan, mampukah mengikhlaskan salah satunya demi mengerjakan yang lain
c. Jika tulang punggung keluarga, bagaimana kelanjutan setelah nikah muda?
Dari luar:
a. Dari orangtua: merasa anaknya belum dewasa, takut studi anak terganggu, ingin anaknya berkarier, takut kehilangan
b. Pasangan yang tidak sesuai ekspektasi
c. Proses adaptasi baik dengan pasangan maupun keluarga pasangan yang tidak mudah
Setelah melakukan analisis SWOT di atas, bagaimana? Ternyata, nikah muda enggak semudah mengedipkan mata, bukan. Perlu banyak pertimbangan, tidak asal memutuskan yang hanya berdasarkan emosi sesaat. Bagaimana akhirnya? Masih ingin menikah muda? Bagus, artinya kamu yakin. Atau, masih ingin mengurungkannya? Bagus juga, yang penting kamu mengisi waktu dengan hal-hal positif.
Keputusan ada di tanganmu dengan melibatkan DIA melalui doa-doamu. Semoga berbahagia.
Sumber:
Ariefiansyah, Miyosi dan Aprilina Prastari. Nikah Muda Nggak Bikin Mati Gaya. 2013. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Tulisan ini adalah collaborative blogging bersama teman-teman alumni Exclusive Blogging Class The Jannah Institute, bertema pernikahan. Baca juga tulisan Mbak Ratna Dias : 6 Aspek Penting Menuju Jenjang Pernikahan
Tulisan ini adalah collaborative blogging bersama teman-teman alumni Exclusive Blogging Class The Jannah Institute, bertema pernikahan. Baca juga tulisan Mbak Ratna Dias : 6 Aspek Penting Menuju Jenjang Pernikahan